Pasien Korona Meninggal, Ini Penjelasan Pemerintah

JAKARTA – Pasien korona nomor 25 meninggal dunia. Juru bicara penanganan kasus virus corona, dr Achmad Yurianto, menjelaskan penyebab utama kematian pasien nomor 25 tersebut bukan hanya karena virus corona. Penyakit yang diderita pasien sebelumnya menyebabkan daya tahan tubuhnya menjadi sangat lemah.

“Jadi ini merupakan komplikasi. Di luar negeri pun yang kami pelajari kasusnya meninggal bukan tunggal karena virus corona. Mereka sudah punya penyakit sebelumnya,” ujar Yuri.

Yuri juga menerangkan, pasien dengan nomor 06 dan 14 sedang dalam persiapan untuk dipulangkan ke rumah masing-masing karena hasil pemeriksaan sebanyak dua kali menunjukkan hasil negatif virus corona.

Meski begitu, imbuhnya, kedua pasien tersebut masih harus mengisolasi diri di rumah.

“Tentunya, di dalam self isolated ini mereka tetap menggunakan masker, menghindari kontak dekat dengan keluarganya, tidak menggunakan alat makan dan minum bersama. Kemudian mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama terkait aktivitas untuk bertemu dengan orang lain. Ini kita lakukan,” jelas Yuri.

Sementara untuk pasien positif lainnya, Yuri menjelaskan keadaan mereka semakin membaik, dan berharap ke depan hasil pemeriksaannya menuju ke arah negatif sehingga mereka bisa dipulangkan.

Langkah pelacakan atau tracing pun terus dilakukan oleh pemerintah. Dari hasil tersebut pihaknya menemukan pasien dengan pengawasan (PDP) baru. Spesimen daripada PDP tersebut sudah langsung dikirimkan ke laboratorium.

Selain itu, PDP lainnya yang sudah dilakukan observasi juga sudah banyak yang dipulangkan. (voa/aci)