Pasien Korona Meninggal, 30 Tenaga Medis RS Yarsi Bukittinggi Diisolasi

Ilustrasi. (*)

BUKITTINGGI – Tiga puluh tenaga medis RS Yarsi Bukittinggi diisolasi secara mandiri selama 14 hari ke depan.

“Mereka diisolasi karena diduga pernah kontak dengan pasien ibu hamil yang hasil swabnya dinyatakan positif covid 19 oleh laboratorium Universitas Andalas Padang,”kata Hal Direktur RS Yarsi Bukittinggi, dr. Zulfa saat dikonfirmasi Singgalang, Kamis (9/4).

Dijelaskanya, tenaga medis itu sebelumnya ikut menangani pasien ibu hamil itu saat masuk di ruangan gawat darurat (UGD) sebelum di rujuk ke RS M Djamil Padang.

“Sesuai SOP untuk memutus mata rantai penyebaram covid 19 itu kita perlu mengambil langkah pencegahan dengan mengisolasi seluruh tenaga medis yang ikut menangani pasien tersebut,” katanya.

Menyinggung tentang pelayanan akibat banyaknya tenaga menis yang diisolasi menurut Zulfa tidak akan berpengaruh terhadap pelayanan karena pelayanan poli tetap buka seperti biasa.

“Hanya sata tenaga petugas yang ditempatkam di bagian pelayanan itu dikurangi kalau biasanya tiga urang dikurangi menjadi dua orang,”tegasnya.

Selain itu, pengaruhnya UGD RS Yarsi dari pagi hingga siang ditutup sementara, karena akan disemprot disindefektan. Siang sudah dibuka dan siap melayani pasien kembali.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu hamil yang sebelumnya dirawat di UGD Bukittinggi meninggal di RS M Djamil Padang. Kemudian diketahui hasil swab pasien itu positif covid 19. (gindo)