Objek Wisata di Mappadegat Kembali Dikembangkan

Pengembangan Mappadegat - Warga beraktivitas di kawasan Pantai Jati, Tua Pejat, Sipora Utara yang merupakan salah satu titik pengembangan objek wisata rekreasi Mappadegat.(rian)

 

MENTAWAI-Pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Mentawai kembali mengembangkan objek wisata di Mappadegat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

DAK yang jumlahnya lebih 4 milyar tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan fisik sekitar 2,6 Milyar dan sisanya untuk pengembangan SDM.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joni Anwar menjelaskan, pada 2022 ini bangunan yang ada akan dilakukan perbaikan dan pengembangan,dan juga ada penambahan, serta para kelompok sadar wisata (Pokdarwis) akan dibina dalam pengembangan wisata di lokasi tersebut.

“Kawasan objek wisata Mappadegat tersebut hingga saat ini belum menghasilkan untuk daerah setelah dibangun sejak 2019 lalu, karena Covid-19 melanda, sehingga kunjungan wisata terkendala ke Kepulauan Mentawai,”ungkapnya pada Sabtu (26/3/2022).

Dia juga menuturkan, nantinya objek wisata Mappadegat akan menerapkan konsep berbayar akan terlaksana, sehingga ada pemasukan bagi daerah dan juga masyarakat dari lahirnya pedagang-pedagang di sekitar di tahun 2023 nanti.

“Karena itu peran Pokdarwis juga dituntut untuk memberikan gagasan dan ide dalam pengembangan sehingga objek wisata pantai di Mappadegat ramai dikunjungi wisatawan yang pasarnya untuk semua kalangan,”jelasnya.

Pada 2020 dan 2021, bangunan wisata di Mappadegat di gunakan untuk isolasi bagi pasien Covid-19, dan pada tahun ini diharapkan kondisi mulai kondusif dan objek wisata tersebut menjadi ramai.

Joni juga menambahkan, di lokasi objek wisata Mappadegat saat ini sudah tersedia aula kegiatan, galeri, pos pantai, sejumlah gazebo, kolam dan beberapa permainan, Namun saat ini kondisi ada yang mulai rusak karena alam.

“Karena itu, pada tahun ini lokasi tersebut akan dibenahi, sehingga Mappadegat bisa go publik dan menggaert wisatawan, pedagang mulai hadir dan penghasilan daerah mulai bertambah,”ungkapnya.

Pengembangan objek wisata Mappadegat akan berhubung hingga kawasan Jati, dan juga di beberapa titik sudah dilakukan pembebasan lahan.

Joni menambahkan, para pedagang atau pelaku usaha yang sudah mulai mengisi lokasi tersebut akan turut didukung, namun harus mengikuti rencana pengembangan objek wisata di lokasi perencanaan.

“Saat ini pelaku usaha sudah mulai hadir, namun harus mengikuti aturan dan konsep pengembangan wisata dari pemerintah, sehingga kawasan tersebut menjadi tertata dan masyarakat nyaman berkunjung,”tambahnya.(rian)