Mentawai Terang, Ekonomi Jadi Benderang

NGKUT TIANG - Para pekerja mengangkut tiang listrik milik PLN. (humas)

Ia berharap di masa datang, listrik bisa dinikmati oleh semua penduduk. Dengan demikian, masyarakat Mentawai bisa makin produktif dan inovatif, sehingga bisa memperbaiki perekonomian mereka. Saat ini banyak usaha baru yang buka di Mentawai, sebut saja air galon isi ulang, usaha es balok, dan masih banyak lagi. Besar harapannya, makin banyak masyarakat yang berhasil memanfaatkan listrik untuk perekonomian.

Transfer Usaha UKM

Salah satu produk yang bisa dimaksimalkan Pemkab Mentawai adalah usaha kuliner oleh-oleh. Pemkab Mentawai harus bisa mendatangkan pelaku kuliner dari Payakumbuh, untuk pengolahan talas Mentawai menjadi keripik talas. Talas Mentawai selama ini banyak dijual dalam bentuk mentah dan dijadikan oleh-oleh para pendatang. Mereka membawa ke Padang untuk dibuat cemilan yang sesuai selera mereka.

Padahal di Payakumbuh, permintaan talas meningkat seiring makin digemarinya keripik talas Payakumbuh oleh masyarakat. Penulis yakin, jika talas Mentawai berhasil diolah jadi keripik, maka akan menjadi nilai tambah bagi para petani.

Jadinya, pendatang tidak hanya membawa ikan asin, tapi juga membawa keripik talas khas Mentawai. Tentunya dengan sedikit inovasi, keripik talas Mentawai bisa dibedakan dengan keripik talas Payakumbuh.
Jika ini sukses, tentu akan membuat Mentawai terkenal pula makanan khasnya. Tentunya hal serupa juga bisa dilakukan pada jenis hasil pertanian dan kelautan lainnya.

Dengan ditemukannya satu saat nanti pembangkit listrik dari EBT yang pasokan energinya berkelanjutan, tentu akan makin meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat Mentawai tak merasa jadi warga terluar lagi dari Indonesia, tapi warga pertama yang akan menyambut wisatawan dari tengah samudera. (*)