Padang  

Menjadikan Masjid Raya Sumbar, Ikon Wajib Kunjung Wisatawan Dunia

Dalam sosialisasi Masjid Raya Sumatera Barat sebagai ikon wisata wajib dikunjungi, jangan lupa disertakan larangan saat berada di sekitaran masjid. Salah satunya harus berbusana Muslim alias tutup aurat bagi perempuan, dan kaum lelaki tidak memakai celana pendek. Larangan tiduran dan makan-makan dalam masjid, dan pengunjung dipersilahkan makan minum atau istirahat sambil tiduran di teras masjid.

Yakinlah di tahun-tahun ke depan, dengan semakin sempurnanya pembangunan infrastruktur masjid sesuai rencana awal, akan menjadikan Masjid Raya Sumatera Barat sebagai ikon wisata wajib kunjung oleh seluruh wisatawan seluruh dunia.

Satu hal lagi, untuk kerapian Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mulai menjamur di sekitaran masjid, hendaknya di akomodir dengan penyiapan lahan bagi mereka. Seiring dengan semakin banyaknya kunjungan, maka akan makin banyak PKL yang datang berjualan.

Mereka sukar dilarang, karena terkait dengan perjuangan mendapatkan sesuap nasi. Maka dari itu, sebaiknya disediakan tempat yang layak sehingga pengunjung bisa menikmati makan dengan nyaman dan bisa pula membeli souvenir sebagai oleh-oleh.

Masjid Raya Sumatera Barat sebagai destinasi baru di Sumbar, akan menarik banyak turis lokal dan internasional yang beragama Islam maupun non-Muslim. Maka pertahankanlah kebersihan masjid, terutama toilet, halaman, dan cat bangunan yang harus terus cantik.

Untuk cat ini, tentu bisa minta sponsor pada perusahaan cat, dengan imbalan iklannya ditampilkan di layar informasi Masjid Raya Sumatera Barat. Cara ini tentu akan menghemat pengeluaran masjid dan keberlangsungan keindahan Masjid Raya Sumatera Barat sebagai ikon wisata wajib pilihan warga dunia. (*)

Ditulis Oleh: Hendri Nova
Wartawan Topsatu.com