LUBUK BASUNG – Panitia alek Pekan Olahraga Seni dan Budaya (Porsona) Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam menggelar lomba memasak menu sambal pangek cubadak, di pelataran parkir Kantor Wali Nagari setempat, Minggu (24/10).
Suasana heboh dihiasi dengan bahasa lokal ibu-ibu Nagari Bukik Batabuah juga menambah meriahnya acara lomba memasak sambal pangek cubadak, yang merupakan menu sambal budaya kearifan lokal masyarakat setempat.
Kepada Top Satu.Com, ketua panitia Porsena Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, Agus Nardi Tengku menjelaskan, ajang lomba memasak pangek cubadak mendapat respon dari masyarakat serta pemuka masyarakat, karena menu pangek cubadak ini salah satu pokok hidangan (jamba) yang disuguhkan pada acara baralek adat kampuang.
Peserta lomba memasak pangek cubadak utusan dari Dusun masing-masing Jorong se Nagari Bukik Batabuah sebanyak 15 tim mendatangkan juri dari SMK Negeri 1 Ampek Angkek jurusan tata boga dan Ketua Bundo Kanduang Kabupaten Agam.
Dengan adanya ajang lomba memasak pangek cubadak yang digelar Pemerintah Nagari Bukik Batabuah tidak lain bertujuan, agar generasi penerus tetap melestarikan masakan tradisional khas Bukik Batabuah ini, jelas Agus Nardi Tengku.
Lomba memasak pangek cubadak tersebut, dihadiri Anggota DPRD Agam, H. Ridwan Suhaili, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, Ketua KAN, Ketua Bundo Kanduang Nagari Bukik Batabuah, Safni Marni dan Wali Jorong se Nagari Bukik Batabuah.
Dikesempatan itu, Anggota DPRD Agam, H. Ridwan Suhaili mengapresiasi atas diselenggarakannya lomba memasak pangek cubadak melalui ajang Porsena Nagari Bukik Batabuah, semoga Porsena ini tetap berlanjut setiap tahunnya, sebab kegiatan ini berdampak positif dalam membangkitkan seni budaya kearifan lokal di tingkat nagari, harapnya.
“Kita selaku Anggota DPRD Agam memberikan support kepada panitia Porsena Nagari Bukik Batabuah diketuai Agus Nardi Tengku melalui kebersamaan telah mampu mengangkat alek nagari yang bertajuk “Porsena” dengan berbagai cabang lomba dalam upaya membangkitkan semangat dan menumbuhkan raso banagari, tentunya dengan moto, “basamomangko manjadi”, kata H. Ridwan Suhaili. (Kasnadi)
