Laporan Akhir Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Tanah Datar Dipaparkan

BATUSANGKAR – Laporan akhir rencana induk pembangunan kepariwisataan Tanah Datar 2022 – 2025 dirancang Tim Tourism Development Center (TDC) Andalas University.

Bupati Eka Putra bersama Wabup Richi Aprian mendengar paparan TDC yang dipimpin Heru Aulia Rahman kemarin di Indojolito Batusangkar.

Heru dalam paparannya ingin ada tiga output yang dicapai dalam rancangan itu diantaranya, melahirkan rancangan induk pembangunan kepariwisataan, peta zonasi pariwisata dan melahirkan naskah dan draft Ranperda tentang Kepariwisataan.

Diutarakan, sedangkan untuk objek wisata Tanah Datar memiliki empat jenis kepariwisataan berpotensi untuk dikembangkan.

“Tanah Datar memiliki wisata adat dan budaya, wisata alam, wisata minat jhusus dan eisata lainnya sangat beragam, dan memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan menjadi penyumbang PAD,” ucapnya.

Ia paparkan hasil observasi kondisi amenitas (fasilitas diluar akomodasi) dan aksesibilitas (ukuran kemudahan dalam melakukan perjalanan) komponen wisata Tanah Datar.

“Dalam aksesibilitas meski kondisi jalan cukup baik, namun beberapa titik kondisi jalan rusak. Angkutan umum tidak tersedia, hanya mengandalkan ojek, serta beberapa destinasi wisata masih kurang bahkan tidak memiliki petunjuk arah. Sedangkan Amenitasnya, belum semua objek wisata memiliki pojok kuliner, cindera mata, bahkan tidak memilki toilet,” ungkapnya.

Tentunya, lanjut Heru, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pariwisata butuh dukungan kepala daerah bersama OPD.

Sementara, atas paparan itu Bupati Eka Putra menyebut bbisa dilihat beberapa faktor yang memang diharapkan untuk segera dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya.

“Kenyamanan para wisatawan selama berkunjung menjadi perhatian utama sehingga kita berharap para wisatawan yang datang tidak hanya sekali, namun berulang kali dan kalau bisa juga menginap,” katanya.

Diutarakan, dalam menciptakan kenyamanan bagi wisatawan telah dilihat secara langsung ke lapangan dan meminta agar dinas terkait untuk mengkoordinir seluruh destinasi wisata.

“Ada 10 destinasi wisata unggulan dan dibawah binaan Pemkab. Di lokasi objek wisata saya telah katakan bahwa toilet harus bersih dan harum, petugas wisata maupun parkir harus ramah melayani dan warung makan ataupun kuliner harus mencantumkan harga makanannya,” tandasnya.