Budaya  

Kerumitan Hidup Harriet Beecher Stowe di Balik Karya Hebatnya

Novel pertama Stowe yang berjudul Uncle Tom’s Cabin mulai terbit pada tahun 1851 dan terjual hingga jutaan cetak. Sehingga menjadikan novel tersebut menjadi novel best seller. Karena novel itulah terjadinya perang saudara antara etnis Irlandia yang menyerang orang kulit hitam Afrika-Amerika. Setelah perang saudara dimulai, Stowe melakukan perjalanan ke Washington, D.C., di mana dia bertemu dengan Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika Serikat. Lincoln berkomentar tentang Stowe “Jadi, anda adalah wanita cilik yang menulis buku yang mengawali perang besar ini.”

Novel Uncle Tom’s Cabin memang banyak mengundang kontroversi, sehingga seorang novelis lain, Langston Hughes, berkomentar tentang novel tersebut “Buku yang paling kasar dan yang paling dibahas pada masanya”.

Selain novel Uncle Tom’s Cabin, terdapat beberapa karya terkenal Stowe lainnya, seperti: Dred, A Tale of the Great Dismal Swamp (1856); Our Charley and What to do with Him (1858); The Minister’s Wooing (1859); The Pearl of Orr’s Island: A Story of the Coast of Maine (1862); Agnes of Sorrento (1862). Dan terdapat karya non-fiksi dari Stowe yaitu: Earthly Care, A Heavenly Discipline (1845); Stories about our Dogs (1865); House and Home Papers (1865); and Little Foxes (1866). Stowe juga banyak menulis cerita pendek, puisi, artikel, drama dan himne.

Kehidupan Stowe tidak hanya tentang menulis, buku, dan reformasi. Stowe dan keluarganya sempat terlibat dengan skandal yang cukup memalukan semasa hidupnya. Skandal ini diungkap oleh dia sendiri dan melibatkan Stowe secara tidak langsung. Karena menurutnya “Pada akhirnya kebenaran adalah hal terbaik yang bisa kita berikan pada orang-orang.”

Pada tahun 1870, seorang wanita bernama Elizabeth Tilton mengaku kepada suaminya bahwa dia telah berselingkuh dengan Stowe. Skandal tersebut telah menyebar hingga sekarang dan Stowe diadili karena perzinaan itu pada tahun 1875 dan dia dibebaskan. Walaupun Stowe telah dibebaskan, reputasinya pasti masih tercoreng oleh skandal tersebut.

Pada akhirnya, Harriet Beecher Stowe hidup sebagai seorang wanita tua yang cukup menyedihkan karena sebagian besar dari anggota keluarganya meninggal dunia sebelum dia.