Padang  

JKA Tolak Usulan Kenaikan Ongkos Haji

John Kenedy Azis

PARIAMAN – Ketua Kelompok Fraksi Partai Golkar Komisi VIII DPR-RI, H. John Kenedy Azis dengan tegas menolak kenaikan biaya haji 2023 yang diajukan oleh Kementerian Agama.

Penolakan itu disampaikan JKA dihadapan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Dirut Garuda Airlines, Kemenkes, Airnav dan BPKH di ruang rapat Komisi VIII, Kamis (26/1).

Seperti juga telah diberitakan, Kemenag mengajukan rencana kenaikan biaya haji sampai Rp 69,2 juta. “Ini jelas sangat memberatkan calon jemaah haji, yang, mayoritas adalah petani, nelayan dan buruh,” kata JKA.

Dia mengatakan, tahun lalu calon jemaah haji rata-rata hanya menambah Rp 10 jutaan, yaitu dari 25 juta menjadi 35 juta. Namun, dengan skema kenaikan sekarang calon jemaah harus menambah Rp 40 jutaan.

“Sungguh, ini benar-benar sangat memberatkan. Karenanya kami menolak dan mendesak agar Kementerian Agama, BPKH, Kementerian dan Lembaga terkait yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah haji untuk melakukan efisiensi sehingga kenaikannya dapat terjangkau oleh masyarakat, ” ujar politisi asal Padang Pariaman tersebut.

John Kenedy Azis yang akrab disapa Ajo itu juga menyarankan agar skema dan kinerja pengelolaan dana haji oleh BPKH dievaluasi karena terlihat belum optimal dalam melakukan investas dana kelolaan haji.

Dia pun menilai, pengurangan terhadap skema subsidi dari nilai manfaat dana kelolaan haji oleh BPKH, yaitu 70 persen menjadi tanggungan jemaah dan 30 persen ditanggung dana nilai manfaat BPKH. Harusnya, paling tidak, fifty-fifty,” terang JKA.

Dihadapan peserta RDP, JKA juga mengungkapkan banyak masyarakat yang menyampaikan keluhaan dan keresahan kepadanya melalui WhatsApp (WA).

“Tidak sedikit diantara calon jemaah yang menyamaikan kemungkinan tidak bisa berangkat karena tidak memiliki uang buat menambah biaya haji tersebut. Kasihan mereka, calon jemaah haji reguler yang mayoritas adalah petani, nelayan dan pedagang kecil serta buruh,” tukas John Kenedy Azis.

Dia berharap, kondisi masyarakat kecil yang sudah belasan tahun menunggu, kini disaat gilirannya ke tanah suci, tiba-tiba harus gagal lagi menunaikan ibadah haji. (dmn)