Agam  

Ingin Didik Murid Taat Beragama, Syamsiar Kepala SDN 44 Padang Mardani Bangun Musalla.

LUBUK BASUNG,-Cita-cita Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) Negeri 44 Padang Mardani, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Syamsiar, S. Pd, sungguh mulia, ingin menjadikan anak didik di sekolah yang ia pimpin itu, menjadi generasi yang cerdas, dan taat kepada agam (Islam).

Ketulusan hati dan cita-cita suci Syamsiar itu terungkap ketika bincang-bincang dikunjungi dua wartawan Singgalang, Mursyidi dan Lukman Selasa (7/3) ke SD Negeri 44 Padang Mardani, yang bertetangga dengan PT. Perkebunan Inang Sari, Nagari Manggopoh.

Didampingi Guru Kelas VI, Ardi, S. Pd, Syamsiar mengungkapkan, terutama memperdalam pengetahuan dibidang keagamaan (Islam), didukung Komite Sekolah dengan ketua Aprianto, saat ini tengah melaksanakan pembangunan mushala, memanfaatkan ruang kelas darurat yang ambruk digoncang gempa tahun 2009.

Kondisi bangunan mushala yang tengah dibangun itu, masih jauh dari apa yang diharapkan Syamsiar, namun Syamsiar, bersama majelis guru, didukung komite sekolah, bertekat agar mushala tersebut secepatnya selesai, menginat kebutuhan murid untuk tempat belajar dan beribadah, dan juga untuk tempat praktek pelajaran agama.

“Ada memang rumah ibadah dekat sekolah, tapi rumah ibadah Umat Islam itu adalah kepunyaan masyarakat. Kalau kegiatan sekolah terus-menerus diadakan di mushalla tersebut, rasanya kurang baik, karena itu atas kesepakatan sekolah dengan komite, dibangun lah mushala tersebut”, jelas Syamsiar.

Syamsiar baru satu tahun memimpin di SD Negeri 44 Padang Mardani, sebelumnya sebagai kepala sekolah di SD Negeri 39 Kajai Pisik yang berada tidak jauh dari SD Negeri 44 Padang Mardani, masih dalam Nagari Manggopoh, jelas Syamsiar, lagi.

Sampai kapan ditargetkan penyelesaian pembangunan mushala tersebut?, tidak dapat dipastikan, permasalahannya, tergantung keuangan. Untuk buat sementara, pembangunan mushala hanya dibiayai dari sumbangan wali murid melalui komite sekolah. Tapi yang jelas ketika dikunjungi selasa kemaren, tukang tengah bekerja.

Untuk mempercepat penyelesaian pembangunan mushala tersebut, demi kenyamanan murid belajar agama dan melaksanakan ibadah, diperlukan dukungan pihak lain, kalau hanya diharap hanya sumbangan wali murid melalui komite sekolah, entah sampai kapan baru akan selesai, sementara kebutuhan tempat sangat mendesak.(Lukman)