Agam  

Harga Kebutuhan Harian Selangit, Pemerintah Kemana?

LUBUK BASUNG. Harga kebutuhan pokok di pasar pasar Rakyat naik drastis, pemerintah melalui Dinas yang mengurus perdagangan tidak bisa berbuat apa apa kecuali hanya mencatat harga harga penjualan di pasar pasar tradisional.

Seorang Pinto Janir, penyair kawakan sekaligus wartawan senior, menulis puisi di kanan face book nya, dengan judul, ” Harga Segala Naik, Pemerintah Kemana?”.
Dalam puisi itu Pinto mempertanyakan, pemerintah daerah kita, Pemprov, Pemko dan Pemkab kemana? Artinya Pinto ingin tahu apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk menstabilkan harga harga.

Pinto mengungkapkan ke keprihatinannya, rakyat kita tak kunjung usai dirundung malang, dua tahun di hantam covid 19, membuat kita segala ndak bisa, covid usai terjadi kelangkaan minyak solar, ratusan truk harus antri di SPBU, operasional nelayan meningkat, ikan tertangkap sedikit, sendi ekomomi goyah, kemana pemerintah? Tanya Pinto.
Dalam berpidato pemerintah pemerintah ini berteriak lantang, UMKM kita harus ditingkat kan! Tapi ketika harga harga melonjak apa yang dilakukan pemerintah?

Pinto Janir tidak hanya sedang mengeluhkan Tek Bayanya yang baru balik dari balai, tatapan Pinto itu adalah untaian tangis rakyat, masyarakat kita pada umumnya.

Di Pasar Lubuk Basung hari ini Rabu (15/6) terdengar emak emak berciloteh, “Lado lado memang benar padeh. Tak pernah semahal ini ” kata seorang Emak spontan.
Wat (44) pedagang eceran kebutuhan harian menyebutkan, harga jual cabenya hari ini lebih murah dari hari pekan lalu. “Kalau beli sekilo bisa Rp. 100 ribu pak, kalau beli seperempat Rp.28 ribu ” katanya.
Bawang juga naik, biasanya kisaran Rp.20 ribu sampai Rp.30 ribu sekilo, kini sudah Rp. 50 ribu.
Cabe merah pedas dan mahal, emak emak mencoba beralih ke lado kutu atau cabe rawit. ” Cabe rawit pun mahal pula, panik induak induak dek segala naik ini ” kata tukang cukur Sutan Hidayat.
Tentu saja saja emak emak panik karena segala naik. Daging, ikan , kentang, sayuran termasuk segala bumbu bumbu dan langkok langkok.
Bertanya pula kita ke pemerintah seperti pertanyaan Pinto Janir? Pemerintah, mulai Propinsi sampai Kabupaten Kota, tentu saja melalui Dinas Perdagangan, kita harap melakukan sesuatu untuk menstabilkan harga. Kita mana tahu dengan oligarki oligarki dan mafia mafia seperti tukang suruk kan minyak goreng tempo lalu, yang penting bagi emak emak harga harga terjangkau, para pedagang ada barang dan dapat untung.

Menstabilkan harga? Di coba menghubungi pejabat pejabat tingkat kabupaten, tak seorang pun yang menjawab Whats Ap apalagi angkat telepon. Jadi jawaban atas pertanyaan Bung Pinto, Harga harga naik, pemerintah kemana? Jawabannya tak ada, rasai sajalah harga harga ini atau tambah lah uang belanja Tek Baya itu (M.Khudri)