BATUSANGKAR – Marawa ninik-mamak Nagari Cubadak telah tiga hari dikibarkan di Tabek Ganggam memanggil anak nagari berdatangan untuk bekerja bahu-membahu menyukseskan alek.
Alek anak nagari bernama Festival Tabek Ganggam telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya bakal digelar pada Sabtu-Senin (12-14/8).
Tabek Ganggam merupakan sumber air bersih dan irigasi bagi Nagari Cubadak dan sekitarnya, saat ini menjadi destinasi permandian dan wisata kuliner.
“Marawa adat dan penghulu sebagai tanda akan digelarnya alek anak Nagari,” kata Ketua Panitia Angger didampingi Ketua Pokdarwis Masrizal di Tabek Ganggam.
Marawa yang dimulai dari berkibarnya marawa empat suku datuak pucuak. Dimana warna marawa hitam merah milik persukian Mandailing dari Dt. Panghulu Basa, warna marawa hitam merah dari Piliang Dt. Bagindo Basa.
Kemudian, warna hitam-kuniang suku Supanjang Ateh dari Dt. Tanaro hitam-kuniang putueh dan hotam putieh Supanjang Barueh dt. Rajo Penghulu.
Sementara, datuak pucuak di Jorong Supanjang pada persukuan Korong Gadang, Lima Purut, Lima Rumah dan Lubuk Batang warna khas marawa, yakni merah, kuning dan hitam.
Marawa berdiri dalam ketinggian 12 meter memiliki umbul-umbul bermakna ninik-mamak yang memelihara anak-kemenakannya.
Bendera ninik-mamak dikibarkan di nagari yang menjad hati jantuang 12 koto didalam, 9 koto dilua,
Kerajaaan Dt. Bandaro Kuniang Limo Kaum 12 Koto sebagai penyambung silahturahmi anak nagari.
Menurut Angger, pada iven itu ditampilkan tradisi anak nagari bungo siriah, permainan anak nagari, seni budaya dan kuliner.
“Ada empat bungo siriah dari duo jorong yang diusung merupakan tradisi anak nagari saat membawa anak daro ke rumah bako dan bersanding ke rumah pesta,” tambahnya. (ydi)