Agam  

Enam Ton Ikan Keramba Danau Maninjau Mati

Ikan keramba di Danau Maninjau mati. (antara)

LUBUK BASUNG – Ikan keramba Danau Maninjau kembali mati membusuk. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan menaksir ikan yang mati sekitar 6 ton dengan nilai sekitar Rp115 juta.

“Enam ton ikan jenis nila siap panen yang mati itu berasal dari puluhan keramba jaring apung milik petani di Sungai Batang, Muko Jalan, Galapuang, Sungai Batang dan Kotomalintang,” kata Penyuluh Perikanan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Asrul Deni Putra di Lubuk Basung, Selasa (11/5).

Dari pantauan Asrul Sani Putra, kematian ikan itu mulai pada Sabtu (8/5), menyusul angin kencang disertai curah hujan tinggi melanda daerah itu.

Seperti biasa Dinas Perikanan memperkirakan, angin kencang mengangkat belerang di dasar danau. “Terjadi pembalikan air dari dasar danau ke pemukaan, sehingga oksigen berkurang di dasar danau” katanya.

Kesimpulan itu dibuat melihat kondisi air danau berwarna hitam akibat amoniak muncul ke penukaan.

Dengan kondisi itu, tambahnya, ikan di dalam keramba jaring apung mengalami pusing dan beberapa jam setelah itu mati.

“Seperti biasa, pasca kematian ikan karamba, bangkai ikan bertebaran di pemukaan danau dan beberapa hari kedepan akan mengurai,” katanya lagi

Kematian ikan itu merupakan yang keempat kalinya selama Januari sampai 11 Mei 2021 dan total ikan mati sekitar 59 ton.

Sebelumnya, lima ton ikan milik petani di Galapuang mati secara mendadak pada Senin (5/4).

Pada Januari dan Februari 2021 sebanyak 15 ton ikan mati di Bayua dan Koto Malintang. Pada 22-27 Mai 2021 sebanyak 33 ton ikan mati.

“Kematian ikan itu hampir terjadi setiap tahun pada awal, pertengahan dan akhir tahun,” katanya. (M.Khudri)