Ciptakan Pemilu Berkualitas, Perlu Pengawasan Partisipatif Masyarakat

Ketua Bawaslu Bukittinggi Ruzi Haryadi dan ketua Karang Taruna Bukittinggi terlihat menandatangani kerjasama kesepahaman  memorandum of understanding (MOU) dalam pengawasan partisipatif pemilu 2024. (Asrial Gindo)

BUKITTINGGI- Guna menciptakan pemilu yang jujur adil dan berkualitas, perlu pengawasan partisipatif dari semua elemen masyarakat.

Hal itu disampaikan ketua Bawaslu Bukittinggi Ruzi Haryadi saat membuka kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif di hotel Campago Bukittinggi,Kamis (29/9). Sosialisasi itu diikuti sebanyak 56 peserta yang berasal dari berbagai unsur masyarakat.

Menurut Ruzi, pengawasan partisipatif masyarakat itu perlu dilakukan karena bawaslu sebagai lembaga yang diberikan amanah oleh UU untuk melakukan pengawasan terhadap pemilu itu mempunyai keterbatasan dari segi personel.

Sedangkan cakupan pengawasan terhadap pemilu itu sangatlah komplek.” Karena itulah kita mendorong pengawasan partisipatif dari masyarakat”,ujarnya.

Senada dengan itu, anggota Bawaslu Bukittinggi, Asneli juga memaparkan tentang perlunya pengawasan partisipatif itu. Pengawasan partisipatif itu merupakan wadah kolaborasi antara bawaslu dan masyarakat dalam meningkatkan fungsi pencegahan dan pengawasan.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari implementasi UU No 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum. Salah satu poin terpenting dalam uu itu adalah bagaimana peraturan dalam pelaksanaan pemilu itu dapat dijalankan dan dipatuhi oleh semua elemen yang terlibat dalam pemilu tersebut.

“Untuk memastikan itu perlu pengawasan partisipatif masyarakat” tegasnya.

Dalam sosialisasi pengawasan partisipatif itu juga dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MOU) dengan karang taruna Kota Bukittinggi. (gindo)