Hasil Asesmen Nasional Tertinggi, Bukittinggi jadi Barometer Pedidikan

Erman Syafar

Bukittinggi – Kota Bukittinggi kembali menjadi barometer keberhasilan pendidikan di Sumatera Barat. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil Asesmen Nasional (AN) tingkat nasional yang diujikan setiap tahunnya.

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi hasil dari Asesmen Nasional itu, menunjukkan data Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan Kota Bukittinggi tertinggi di Sumatera Barat, dengan kategori tuntas madya dengan nilai 81,38.

Walikota Erman Safar yang didampingi Kepala Disdikbud Herriman, menyampaikan hasil asesmen tingkat nasional itu dijabarkan melalui aspek literasi 91, 60 dan numerasi SD 81,20 mendapat peringkat 1 di Sumatera Barat. Sedangkan literasi dan numerasi SMP mendapat nilai 83,51 dan 90,96 memperoleh peringkat 2 dan 3 di Sumbar.

“Sedangkan untuk iklim kebehinnekaa, SD 75,81 dan SMP 75,05 mendapat peringkat 1 dan 2 di Sumbar. Berdasarkan hasil asesmen tingkat nasional ini menandakan Bukittinggi memang kota Pendidikan karena SPM-nya telah terpenuhi,” ujarnya.

Pemerintah Kota Bukittinggi akan terus berupaya untuk meningkatkan berbagai program guna mengwujudkan Kota Bukittinggi Hebat di sektor pendidikan. Banyak hal yang sudah dilakukan, terutama untuk memenuhi hak pendidikan bagi setiap pelajar di kota ini, menyandingkan pendidikan Agama, Adat dan Budaya Minang Kabau dengan materi pendidikan formal lainnya.

Walikota mengingatkan jajaran pendidikan agar jangan cepat puas terhadap hasil yang dicapai. Kaum pendidik di kota ini jangan berhenti untuk berinovasi dalam memajukan pendidikan. Pemko terus mendorong para guru untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan kepuasan kepada para konsumen yakni orangtua murid.

Sementara itu, Ketua Pendidikan Kota Bukittinggi H. Persalide, M.Pd menyampaikan apresiasi atas capaian hasil asesmen tingkat nasional dua tahun belakangan ini. Prestasi ini patut kita beri acungan jempol kepada jajaran pendidikan kota Bukittinggi.

Tetapi perlu diingat, kata mantan kepala SMAN 1 Bukittinggi itu, hasil asesmen merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pengelolaan pendidikan di suatu daerah. Namun yang tak kalah pentingnya adalah capaian perluasan akses dan kesempatan belajar anak usia sekolah. Indikator lainnya adalah seberapa banyak siswa SMA Bukittinggi yang berhasil menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di tanah air. Untuk tamatan SMK, seberapa banyak lulusan SMK diserap untuk bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri. (as)