Bupati Resmikan PKBM Alykas

Limapuluh Kota – Keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Alykas bersama 30 PKBM lainnya di Limapuluh Kota, tentu dapat menjadi harapan bersama untuk mengatasi permasalahan anak putus sekolah di daerah itu. Disamping pelaksanaan pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah, PKBM harus berperan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal itu tentu dapat diwujudkan melalui sinergi yang terjalin antara pemerintah daerah dengan PKBM, guna menelurkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing melalui pendidikan kesetaraan yang terselenggara melalui PKBM.

Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, menyampaikan hal itu, ketika meresmikan PKBM serta Taman Bacaan Alykas yang berlokasi di Jorong Koto Kociak, Nagari VII Koto Talago, Senin (5/9). Turut hadir pada kesempatan tersebut, anggota DPRD Limapuluh Kota sekaligus Penasehat PKBM Alykas Putra Satria Veri, Ketua TP-PKK Limapuluh Kota Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indrawati, serta Forkopimca, unsur nagari dan tokoh masyarakat.

Selain itu, Bupati Safaruddin juga mengapresiasi keberadaan PKBM Alykas dibawah naungan Yasasan Tigo Tungku Sajarangan yang merupakan yayasan para perantau dari Limapuluh Kota. “Perhatian besar para perantau yang turut andil dalam peningkatan kualitas pendidikan di Limapuluh Kota, khususnya di Jorong Koto Kociak, tentu akan menjadi pelecut semangat pemerintah daerah untuk bekerja maksimal dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah kita ini,” ujarnya.

Menurutnya, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan IPM, Pemkab Limapuluh Kota mendorong seluruh lini pendidikan untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan hal tersebut, dengan peningkatan akses dan layanan dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan non formal. Kemudian meningkatkan SDM pendidikan baik guru dan pelaku pendidikan lainnya melalui Bimtek, seminar dan lokakarya.

“Hal lainnya dalam meningkatkan IPM yaitu dengan memenuhi target pencapaian standar pelayanan minimal bidang pendidikan. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan non formal dan kesetaraan, serta meningkatkan pengelolaan terhadap bantuan operasional penyelenggaraan PAUD dan PKBM,” tambahnya.

Sementara itu, anggota DPRD Limapuluh Kota Putra Satria Veri, yang merupakan putra asli VII Koto Talago, pada kesempatan itu, mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh, saat ini anak putus sekolah di Jorong Koto Kociak mencapai 25 orang. Hal serupa tidak berbeda jauh dengan jorong lainnya yang ada di Nagari VII Koto Talago.

“Kami berharap, keberadaan PKBM ini dapat menjadi “oase” bagi masyarakat yang mengalami putus sekolah di Koto Kociak maupun jorong sekitar dan nagari tetangga. Kami juga berharap, selain perhatian dari pemerintah, masyarakat harus kolektif mengentaskan program putus sekolah ini. Agar dapat mengembalikan kejayaan VII Koto Talago yang terkenal unggul di bidang pendidikan,” ucapnya. 207