Padang  

Bisa Jadi Bom Waktu; Pasaman, Mentawai dan Solok Selatan tak Lagi Kirim Sampel

Jasman Rizal.

Kalau dihitung sesuai target WHO, sumbar telah melebihi target yaitu 8.955 testing. Sementara target sebenarnya hanya 5.499 dari 1/1000 x jumlah penduduk Sumbar per minggu.

Namun kalau dihitung per daerah, masih banyak daerah yang belum mencapai target. Kelebihan kuota target testing rate tersebut ditutupi oleh daerah yang secara masif melakukan test swab kepada masyarakatnya.

Secara proporsi test, hampir semua belum mencapai target yg ditetapkan WHO. Namun jika dibandingkan dengan nasional, capaian proporsi test Sumbar telah diatas angka rata-rata nasional.

Dari data yang diperoleh Singgalang, terakhir terhitung 23 Agustus 2020, Pasaman dan Solsel masih nol kasus terkonfirmasi positif. Sementara Mentawai terkonfirmasi satu orang.

Sementara persentase poporsi test Pasaman hanya 0,71 dari jumlah penduduk atau hanya 2.012 sampel, Mentawai hanya 1,94 persen atau total sampel 1.818 sampel, begitu juga dengan Solok Selatan, hanya 1,45 total 2.514 sampel.

Hingg Minggu, 23 Agustus 2020, hasil pemeriksaan sample spesimen yang dikirim penanggung jawabnya Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebanyak 1.652 sample (Lab Fakultas Kedokteran UNAND 1.638 spesimen dan Lab Veterenir Baso Agam 14 spesimen),

Ditemukan sementara 74 sample terkonfirmasi positif dengan rincian, Kota Padang 25 orang, Kabupaten Solok 1 orang, Kota Solok 2 orang, Kab. Padang Pariaman 11 orang, Tanah Datar 13 orang, Kabupaten 50 Kota 2 orang, Kota Sawahlunto 8 orang, Kota Padang Panjang 3 orang dan Kota Payokumbuah 9 orang. Sementara yang dinyatakan sembuh sebanyak 37 orang.

“Sebagai informasi, bahwa berdasarkan data traching dan tracking, hampir semua yang terkonfirmasi positif mempunyai riwayat datang dari luar sumbar. Untuk itu diharapkan kesadaran masyarakat untuk secara sadar mematuhi semua protokol kesehatan yang telah disampaikan,”pungkas Jasman. (yuke/yose)