Padang  

Bisa Jadi Bom Waktu; Pasaman, Mentawai dan Solok Selatan tak Lagi Kirim Sampel

Jasman Rizal.

PADANG – Meski angka covid-19 makin mengkawatirkan, tiga daerah di Sumbar, dalam sebulan terakhir tak lagi mengirim sampel PCR ke labor FK Unand. Nyaman, namun sewaktu-waktu bisa meledak.

Menurut data, ketiga daerah itu, Mentawai, Solsel dan Pasaman. Walau sudah disurati pemorov, namun tak dihiraukan.

“Kalau menurut data yang ada, ketiga daerah itu memang sudah tak mengirim, jika pun ada, sangat sedikit, pastinya, saya cek dulu ya,” kata Juru Bicara Gugus Kendali Covid 19, Jasman Rizal pada Singgalang, Minggu (23/8)

Menurut Jasman, belakangan kasus positif di Sumbar bertambah. Tak di sini tak di sana, ada-ada saja yang kena.

Pantauan wartawan, sejak new normal, warga sudah keluar rumah dan ke kantor dalam jumlah banyak. Banyak yang abai protokol kesehatan. Tanpa disadari korban corona terus bertambah.

Belakangan pejabat dan anggota DPRD yang disapu corona, hinggap di ruang kerja bupati Padang Pariaman. Sebelumnya sempat menyapa sekda Sumbar, lalu kepala dinas perikanan.

Evaluasi testing rate migguan sesuai target WHO 1/ 1000 × jumlah penduduk perminggu. Pasaman target per minggu 284, capaian 9, Solok Selatan target per minggu 174, capaian 2 dan Mentawai target per minggu 94, capaian 22.

Secara proporsi test, hampir semua belum mencapai target yg ditetapkan WHO. Namun jika dibandingkan dengan nasional, capaian proporsi test sumbar telah diatas angka rata-rata nasional.

Kalau dilihat tabel proporsi test, ternyata masih banyak daerah yang belum mengirimkan sample spesimen masyarakatnya ke Labor untuk diperiksa.

Malah ada daerah yang enggan untuk dilakukan test PCR kepada masyarakatnya. Didapat informasi dari surveilans, tugas mereka telah selesai di daerah tersebut, karena memang tidak ada lagi melakukan tracking dan traching kepada masyarakat.

Ada indikasi ada daerah tertentu sengaja berbuat seperti itu, agar status daerah mereka tetap hijau. Agar seolah-olah daerah mereka baik-baik saja, kemudian dinilai hebat.

Kalau kondisi seperti itu tetap dipertahankan, ini sama halnya dengan menaruh bom, yang menunggu waktu untuk meledak.