Agam  

9 Februari, Setahun Sudah Kecelakaan Rombongan Pejabat Agam Terjadi

Rombongan berziarah ke makam korban kecelakaan. (ist)

LUBUK BASUNG, Hari tanggal 9 Februari tahun 2022, genap satu tahun plus 1 hari peristiwa tragis, kecelakaan minibus pariwisata yang ditumpangi belasan pejabat dan ASN Agam di Desa Lumban Pasir, Kabupaten Madina Sumut. Mengenang peristiwa itu sebanyak 6 pejabat plus beberapa ASN yang selamat dari kecelakaan tragis itu melalukan ziarah ke makam rekan-rekan yang menjadi korban meninggal.

Ke enam pejabat itu adalah H. Isman Imran, Misran, Jetson, Arif Restu, Retmiwati dan Ariyati. Diantara enam orang itu, dua orang diantaranya kini sudah pensiun yakni Isman Imran dan Misran. Turut juga hadir mendampingi dua mantan ASN Agam yaitu M Khudri dan Hilman.

Dua makam korban kecelakaan yang dikunjungi adalah Fauzan Helmi Hutasuhut di Sungai Jariang Lubuk Basung dan Ermanto di Tiku. Di dua makam itu rombongan berdoa kepada Allah untuk kedua almarhum.

“Selain mengenang peristiwa itu, pada hari ini kita ziarah dan mendoakan agar rekan rekan kita yang wafat dalam peristiwa itu mendapat tempat terbaik disisi Allah,” kata Jetson yang sempat menjadi Plt Sekda Agam sebelum Edi Busti.

Jetson menjelaskan, diantara rombongan yang ikut perjalanan itu, ada tiga yang meninggal dunia. “Selain Pak Fauzan dan Pak Manto, satu orang lagi Bu Fatimah. Bu Fatimah dimakamkan di Kapau kecamatan Tilatang Kamang, untuk ziarah kesana kita jadwalkan Sabtu besok” katanya.

Pada hari naas itu, kecelakaan bus pariwisata dengan BA 7015 OA terjadi di jalan umum KM 30 – 31 jurusan Panyabungan-Kotanopan tepatnya di Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Madina, Provinsi Sumatera Utara, sekitar pukul 12.30 WIB.

Dalam kecelakaan tersebut sebanyak 17 orang menjadi korban dengan empat orang meninggal, dua diantara nya dihari kejadian dan dua lainnya setelah peristiwa, tujuh orang luka ringan, lima orang luka berat, satu orang tidak ada luka dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Yang meninggal, selain tiga pejabat, satu orang sopir bus. Setahun sudah peristiwa itu, takdir memang tak perlu disesali, namun penyebab kejadian harus menjadi pelajaran (M Khudri)