Agam, Ragam  

Warga Sungai Sariak Koto Tinggi Gelar Shalat Istisqa

Shalat Istisqa warga Jorong Sungai Sariak Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, Agam, Minggu (22|9) melaksanakan Sholat Istisqak di hamparan sawah Pulau Sungai Sariak, dihadiri Wali Nagari Koto Tinggi Geginda Pakiah Pamuncak. (kasnadi.np)

AGAM-Warga Jorong Sungai Sariak Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso, Agam, Minggu (22/9) menggelar sholat Istisqa berjamaah di hamparan sawah di pulau Sungai Sariak, dihadiri Wali Nagari Koto Tinggi Geginda Pakiah Pamuncak, perangkat nagari serta Wali Jorong.

Sholat Istisqa berjamaah meminta turun hujan tersebut, diimani Kaswarni Pakiah Bandaro dan Khatib Suhardi Tuangku Bandaro Sati serta dihadiri tuangku salapan (tuangku sidang) ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang, anggota majelis taklim, pemuda dan pelajar

Wali Nagari Koto Tinggi, Geginda Pakiah Pamuncak mengatakan, melalui Sholat Istisqa berjamaah itu, diharapkan turun hujan di wilayah Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso umumnya Kabupaten Agam.

Saat ini daerah kita sedang dilanda bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang juga diserta musim kemarau, dengan melaksanakan Sholat Istiswqa ini, kita bermohon kepada Allah untuk meminta turun hujan. Mudah-mudahan permintaan dengan doa bersama tersebut, semoga dikabulkan oleh Allah SWT. ” kata Geginda Pakiah Pamuncak.

Saat sholat Istisqa di Jorong Sungai Sariak tersebut papar Geginda Pakiah Pamuncak, dia mengajak seluruh elemen masyarakat di stiap Jorong di Nagari Koto Tinggi untuk bersama-sama memohon doa agar hujan turun.

Wali Nagari Koto Tinggi juga menghimbau kepada masyarakatnya, agar selalu menjaga kesehatan, apabila melakukan aktifitas di luar rumah supaya memakai masker dikarenakan kabut asap.

Sebelum melaksanakan sholat Istisqa kata Geginda, warga melakukan ratik tolak bala selama 3 malam berturut sambil berjalan kaki secara bersama-sama, mengelilingi kampung Sungai Sariak yang dipimpin tuangku salapan diikuti ratusan masyarakat. Mereka melafazkan tahlil dan tahmid serta ditutup dengan doa tolak bala sehubungan adanya bencana kabut asap yang mendera umat.

“Pegelaran doa tolak bala trsebut, dilakukan masyarakat Jorong Sungai Sariak setiap tahunnya. Artinya, sudah mentradisi semenjak orang tua-tua dahulunya dan kegiatan yang bernuansa reliji itu, perlu kita pertahankan,” kata Geginda Pakiah Pamuncak. (511)