Agam  

Warga Khawatir Ada Beruang Madu, BKSDA Sumbar Pasang Dua Kamera Jebak

 

LUBUK BASUNG. Beruang Madu yang nama lainnya Helarctos Malayanus) sering memasuki areal pemukiman warga dusun Surau Kubangan, Jorong Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak kecamatan Matur. Sebagian warga ketakutan karena dikhawatirkan binatang itu menyerang warga terutama anak anak.

Jika beruang itu masuk ke pemukiman bahkan menyerang, berarti itu sudah terjadi konflik antara satwa itu dengan manusia. Karena itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resort Agam, melakukan tindakan partisipasi memastikan aktifitas beruang madu tersebut.

BKSDA pada Minggu (23/1) memasang dua unit kamera jebak di lokasi melintasnya beruang madu.

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra di LUBUK BASUNG Senin ini mengatakan kamera jebak pertama dipasang di sekitar lokasi muncul beruang pada jarak 300 dari jejak perlintasan nya.
“Kamera jebak itu dengan jarak sekitar 300 meter dari jejak kaki.” katanya.

Pemasangan kamera itu kata Ade, untuk mendapatkan gambar visual dari satwa dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Apabila terekam kamera dan masih berkeliaran, maka KSDA akan memasang kandang jebak untuk evakuasi satwa itu.

“Ini upaya kita untuk mengakali beruang itu untuk memastikan langkah selanjutnya yaitu pemasangan kandang jebakan, karena binatang itu sudah masuk permukiman, warga” katanya.

Petugas KSDA Agam kata Ade sebelumnya telah melakukan identifikasi lapangan untuk mencari keberadaan jejak beruang.

Selain itu, melakukan wawancara dengan warga yang melihat dan merekam satwa tersebut.

“Kita ke lokasi konflik manusia dengan satwa liar itu setelah mendapatkan informasi dari wali jorong setempat, Minggu (23/1),” katanya.

Sementara itu, Wali Jorong Sidang Tangah, Agusmar menambahkan beruang itu pertama kali dilihat oleh Zurmiati (46) saat mengambil rumput untuk ternak.