Topnya Pelayanan Bank Nagari di Tengah Pandemi Covid-19

Petugas menggunakan cahaya ultraviolet atau suhu tinggi untuk mensterilkan tagihan, menyegel dan menyimpan uang tunai selama 14 hari sebelum memungkinkan mereka kembali ke masyarakat.

Sementara uang rupiah, seperti yang dikutip dari indozone.id dari berbagai sumber, material pembuatan uang kertas rupiah adalah kapas.

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT seperti dikutip tasikmalaya.pikiran-rakyat.com mengatakan, transaksi menggunakan uang tunai memungkinkan untuk menularkan virus corona.

Sebuah penelitian telah membuktikan, bahwa virus corona dapat bertahan di benda seperti kertas dan logam selama 48 jam. Ia mengungkapkan penularan dari uang kertas kemungkinan bisa terjadi, namun risikonya memang tidak terlalu tinggi. Bukan hanya uang kertas saja, penelitian membuktikan di benda logam Covid-19 bisa bertahan 24-48 jam.

Oleh karena itu menurut Direktur Utama Bank Nagari, M. Irsyad, pihaknya menargetkan terjadi pertumbuhan sekitar 40 persen dalam layanan digital perbankan, agar penggunaan uang tunai jadi semakin sedikit.

Ia bersyukur, karena di tengah pandemi Covid-19, Bank Nagari telah punya banyak layanan digital. Nasabah jadi dimudahkan urusannya saat bertransaksi keuangan, terutama penggunaan QRIS yang mendapat sambutan antusias nasabah.

Bank Nagari juga melengkapi layanan digital dengan kehadiran aplikasi pengajuan kredit mikro, pembukaan rekening tabungan dan layanan perbankan lainnya.

Dengan demikian, nasabah tidak perlu lagi ke kantor Bank Nagari untuk mendapatkan layanan perbankan. Meningkatkan kualitas memang sudah menjadi komitmen Bank Nagari, demi memudahkan dan memanjakan nasabah.

Bank Nagari juga meningkatkan pelayanan pada pemerintahan provinsi, kabupaten/kota di Sumbar. Layanannya juga berupa aplikasi e-retribusi, untuk tata keuangan pemerintahan agar berjalan dengan baik dan transparan.

Terkait laba, Irsyad mengakui laba Bank Nagari tergerus sebagai dampak pandemi. Tapi Bank Nagari memiliki ketahanan yang cukup dengan memberikan bantalan pada kredit jika terjadi masalah, tanpa mengurangi estimasi laba untuk tahun 2020.
Estimasi laba Bank Nagari sampai Desember 2020 diperkirakan Rp300 miliar, meski estimasi di angka Rp275 miliar. Bank Nagari tetap optimis di masa pandemi yang belum jelas kapan akan berakhir.

Bank Nagari juga telah menambahkan cadangan kerugian, sesuai regulasi lebih kurang Rp100 miliar. Jadi, ditotalkan tanpa dicadangkan Rp400 miliar.