Topnya Pelayanan Bank Nagari di Tengah Pandemi Covid-19

Hendri Nova
Wartawan Topsatu.com

“Semua Rp30.000 buk,” kata seorang pedagang bawang di Pasar Raya Padang, sambil menyerahkan bungkusan bawang merah super pada seorang ibu-ibu berpakaian dinas Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Waduh… uangnya kurang ini pak, bisa kurangi setengah kilogram Pak,” jawab si ibu memelas.

“Ndak apa buk, bawa saja dulu. Nanti kalau belanja ke sini lagi, baru dilunasi,” tawar si pedagang.

“Waduh gimana ya, saya orangnya tidak suka berutang. Bapak punya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Nagari tidak ? Saya malas pula ke ATM untuk ambil uang tunai,” jawab si ibu lagi.

“Oh ada buk. Sebentar.”

Pedagang itu mengambil sebuah kertas yang sudah dipres bagus dan menyerahkannya pada sang ibu. Dengan sigap sang ibu mengambil gawainya, lalu mendekatkan gawai ke logo QRIS milik si pedagang.

“Alhamdulillah sudah masuk uangnya buk. Makasih buk,” ungkap si pedagang.

“Iya pak. Tapi tolong cabai gilingnya, baik yang halus dan untuk goreng ya pak. Untuk stok di rumah, saya malas ke pasar sering-sering. Kalau ada QRIS kan enak pak, coba dari tadi dikasih tahu,” celoteh si ibu lagi.

Setelah menyelesaikan pembayaran, si ibu kemudian berlalu. Tampak tentengannya sudah sangat berat, saat ia menuju tempat parkir.

Menurut pedagang bernama Yudi tersebut, penggunaan uang digital melalui QRIS memang masih butuh sosialisasi yang harus digencarkan. Ia menyembunyikan logo QRIS yang ia punya, karena masih banyak masyarakat yang suka belanja tunai.

“Tapi beberapa langganan tetap saya sudah banyak yang pakai QRIS. Saya biasanya langsung meletakkan kode QRIS saya begitu mereka datang. Rata-rata ASN Padang ini nasabahnya Bank Nagari, sehingga transaksi terbanyak itu memang dari Bank Nagari,” tuturnya.