Terimbas Wabah Covid-19, Pengusaha Jamur Tiram Berkolaborasi dengan Pengusaha Kafe

PANEN JAMUR - Prayudi ariesky (30), pemilik Akamsi Jamur Tiram tengah memanen jamur pada Senin (9/11/2020).(rian)

PADANG-Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi penjualan pelaku jamur tiram di Padang. Hal itu diakui Pemilik Akamsi Jamur Tiram. Prayudi Ariesky (30), di Jalan Raya Kuranji No.15, tepatnya di Simpang Akhirat, Kuranji.

Guna mensiasati kondisi yang ada, Prayudi melakukan pemasaran dengan cara kreatif. Salah satunya secara daring kemudian mengolah jamur yang ada menjdi jamur crispy.

Usaha jamur tiram dilakoni Prayudi sejak 2017 ini, menghasilkan sekitar sembilan kilogram jamur tiram yang disebarkan ke beberapa daerah. Baik di Padang, Mentawai, Solok Selatan dan lainnya yang dijual Rp30 ribu perkilonya.

“Di masa pandemi seperti PSBB beberapa waktu lalu, sangat mempengaruhi penjualan jamur tiram, namun mensiasatinya jamur tersebut dikelola menjadi jamur crispy yang bisa langsung dikonsumsi masyarakat dan dipasok ke beberapa cafe di Padang,” terangnya, Senin (9/11).

Tidak hanya itu, pemasaran jamur tiram ini juga dilakukan melalui
media sosia seperti instagram dan facebook dengan nama akun
@akamsijamur_padang.

Saat ini penjualan jamur tiram mulai stabil, dan terus dikembangkan kedepannya. Mengkonsumsi jamur tiram juga baik untuk tubuh asalkan tidak berlebihan. Diantaranya meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan kolestrol, antioksidan, menjaga sirkulasi darah dan mencegah hipertensi, mencegah penyakit kanker dan menjaga kesehatan tulang.

Yudi juga mengatakan, saat ini juga mengembangkan usaha jamur kuping dan ke depan akan mencoba pengembangan jamur merang atau jamur jerami yang bisa dikonsumsi masyarakat.

“Jamur ini setelah dipetik biasanya tahan selama tiga hari, sedangkan di kulkas mencapai seminggu, dan biasanya diolah secara di tumis, sup, sate jamur, crispy dan lain-lain,” terangnya.

Tidak hanya jamur, Akamsi Jamur Tiram juga menyediakan baglog atau media tanam jamur tiram dan bibit jamur tiram, serta setiap baglog biasanya masa produktif sekitar 80 hari, kemudian diganti dengan bibit baru.

“Selain itu, Akamsi Jamur Tiram juga bekerja sama dengan rumah jamur tiram di Polonia No 1 Air Tawar Timur Padang dan Jamur Gepreknya @jamur.mrpj dalam penjualan untuk memenuhi permintaan masyarakat,” jelasnya.(rian)