Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani: Kalau tak Mau Bantu Rakyat, bukan Gerindra Tempatnya

“Kita melihat pergantian pemenang Pileg dan Pilpres. Di sejumlah daerah Pak Prabowo menang tapi Legislatif bukan Gerindra. Tapi di Sumbar, pemenangnya Gerindra dan Prabowo di 2019. Kita tidak ingin kejadian itu terulang di masa depan, apalagi di Sumbar ada Kabupaten/Kota yang Prabowo menang, tapi legislatif tak menang,” katanya.

Di Sumbar, katanya, juga berubah-ubah. Tahun 1999 pemenang PAN, 2004 Golkar, 2009 Demokrat, 2014 Golkar dan 2019 Gerindra. “Intinya, partai akan menang jika kerja nyata. Karena kita bukan partai musiman, yang datang hanya saat Pemilu dan Pilkada. Sudah lewat era orang yang terpilih tak mau tahu dengan yang memilih,” katanya.

Ahmad Muzani menegaskan, kalau cara mempertahankan kedudukan dengan uang dan uang, bukan Gerindra tempatnya. Partai ini juga bukan partai yang bisa “dibajak” oleh orang yang berduit dan menang Pileg. Tapi partai yang didukung masyarakat. “Partai yang kuat adalah partai yang didukung rakyat. Inilah waktunya membantu rakyat, karena wabah Covid-19 yang menyebabkan daya hidupnya turun. Ini waktunya wakil rakyat dan kader berbuat,” katanya.

Kalau tidak membantu rakyat, katanya, bukan di Gerindra tempatnya. “Partai ini dirancang dan didirikan pak Prabowo untuk menjadi penyelamat dan solusi rakyat. Rakyat saat ini membutuhkan kita, minimal kita mendengarkan. Bantulah dan dukung rakyat. Dengar jeritan hati rakyat. Partai ini akan menjadi besar dan bertahan jika bersama-sama membuka pintu dan telinga, HP membaca dan mendengar keluhan rakyat,” sebutnya. (*)