Sakit Hati, Kakak Habisi Nyawa Adik Kandung di Pekanbaru

Ilustrasi. (*)

PEKANBARU – Indentitas jasad yang ditemukan wargatersangkut pohon di samping Jembatan Jalan Garuda Sakti, Kota Pekanbaru, Riau berhasil diungkap. Ironisnya pria itu korban pembunuhan.

Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, Kamis (14/9).

“Benar, korban bernama Metreka Santana usia 35 tahun warga Aru Lohong, Kelurahan Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumbar,” katanya.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, fakta mengejutkan juga diungkap Kompol Bery bahwa pelaku pembunuhan adalah kakak kandung korban.

“Inisial pelaku ES usia 39 seorang pekerja swasta. Dalam kartu identitasnya tercatat warga Desa Kampung Jawa, Kecamatan Pariaman Tengah,” ungkapnya.

Lebihlanjut, Kompol Bery menerangkan bahwa dari interogasi awal, ES mengakui perbuatannya.

“Pada Rabu tengah malam, pelaku awalnya memukul kepala korban dengan batu, mencekiknya dan kemudian mendorong mayat korban ke bawah jembatan,” ungkapnya.

Sebelum tewas, korban Metreka Satana sempat cekcok dengan pelaku ES di Jembatan Jalan Garuda Sakti.

“Sempat terjadi pertengkaran, pelaku mencekik korban menggunakan benang nilon dan memukul dengan batu di bagian kepala sebanyak 3 kali,” katanya.

Usai mengetahui sang adik sudah tak bernyawa, ES kemudian membuang jasad tersebut ke bawah jembatan yang kemudian ditemukan warga, mayat tersangkut di pohon.

“Sore hari sekitar pukul 17.00 Wib, saat mayat berada di RS Bhayangkara, ES datang dan berpura-pura tidak mengetahui penyebab korban tewas,” ungkapnya.

Saat diinterogasi penyidik, pelaku akhirnya mengaku telah menghabisi nyawa sang adik karena rasa sakit hati.

“Saya melakukannya sendiri. Niatnya sudah lama, tapi saya kasihan dan tidak berani juga. Sampai akhirnya malam itu karena dia suka main tangan dan marah-marah sembarangan terjadilah,” kata ES di hadapan penyidik, Kamis (14/9).

Saat ini, ES beserta barang bukti ditahan di Mapolresta Pekanbaru untuk diproses lebih lanjut. (411)