Safari Ramadan di Ampangan Kapalo Koto, Supardi Dorong Masyarakat Hasilkan Produk Batung Jadi Komoditi Ekspor

PAYAKUMBUH – Batung merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di Kelurahan Ampangan Kapalo Koto, Kota Payakumbuh.

Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, potensi SDA ini harus dikelola agar bisa menghasilkan produk yang nantinya bisa menjadi komoditi ekspor.

Hal itu dikatakan Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat memimpin rombongan Tim Safari Ramadan (TSR) III ke Mesjid Makmur Kelurahan Ampangan Kapalo Koto Kota Payakumbuh, Jumat (15/3).

Supardi mengatakan, kelurahan Ampangan Kapalo Koto sangat terkenal dengan penghasil batung yang berkualitas, namun sayang masyarakat masih belum memanfaatkan potensi itu untuk memproduksi kerajinan yang bernilai jual tinggi. Adapun yang paling sering diproduksi oleh masyarakat setempat biasanya adalah songkok dan kandang ayam.

Terkait potensi batung di daerah tersebut, Ketua DPRD Sumbar Supardi pernah meletakan anggaran pokok-pokok pikiran untuk membuat festival batung, tapi tidak ditindaklanjuti Pemko Payakumbuh.

Dia menyampaikan, ada 300 jenis kerajinan dari batung di dunia. Bahkan batung juga digunakan untuk bahan konstruksi bangunan di beberapa negara.

“Jadi masyarakat Ampangan Kapalo Koto harus bisa mengolah batung menjadi komoditi ekspor,” katanya.

Supardi berkomitmen untuk membawa hasil olahan batung dari masyarakat Ampangan Kapalo Koto mengikuti ekspo di luar negeri, namun kualitas produk memang harus bisa bersaing. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan produk masyarakat setempat bisa merambah pangsa pasar yang lebih luas.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sumbar juga menyalurkan bantuan hibah untuk pengembangan pembangunan masjid senilai Rp.50 juta, ditambah dengan bantuan dari Bank Nagari Rp.10 juta, bantuan Al-Quran juga diberikan sebanyak 20 buah.

Sementara itu pengurus masjid, Yalma Doni Datuak Rajo Lelo mengatakan, kedatangan Tim Safari Ramadan pemerintah provinsi yang dipimpin oleh Ketua DPRD Sumbar Supardi diharapkan memberikan berkah terhadap kelangsungan mesjid, apalagi sekarang mesjid ini berada pada kawasan rawan longsor.

“Masjid Makmur ampangan telah terkena longsor beberapa waktu lalu, namun sisi bangunan yang rusak belum diperbaiki hingga sekarang,” katanya. (w)