Agam  

PMK Masih Mengkhawatirkan, Tapi Jumlah Ternak Yang Sakit Sudah Berkurang

LUBUK BASUNG.
Beberapa hari menjelang hari Idul korban, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di Agam khususnya di kecamatan Tanjung Mutiara masih menghantui pemilik ternak. Namun serangan virus PMK dua pekan terakhir mulai berkurang..
PPL Tanjung Mutiara, M Syukur mengatakan hal itu di Ujung Labuang nagari Tiku V Jorong, Rabu (6/7) hari ini.
“Masih ada ternak yang mengalami sakit mulut dan kaki, jumlahnya sudah jauh berkurang” kata Syukur
Syukur mengaku hampir setiap hari melakukan pengawasan ternak di Tanjung Mutiara yang terdiri dari 3 nagari yaitu Tiku Utara, Tiku Selatan dan Tiku V Jorong. “Saat ini di Jorong Gadih Angik agak banyak ternak yang terkena PMK, Kalau Ujuang Labuang ini sudah melewati masa puncaknya, maka disini sudah banyak ternak yang sembuh” katanya.
Di Gadih Angik kata Syukur, perhari ini ada sekitar 30 ekor ternak sapi yang sedang sakit mulut dan kuku. ” Saya barusan kesana memeriksa ternak yang kena PMK” katanya.
Walaupun banyak ternak yang terkena PMK, namun menurut Syukur tidak ada laporan ternak warga yang mati. ” Secara teori tingkat kematian ternak akibat PMK ini hanya, 1,3 persen, tapi Alhamdulillah di Tanjung Mutiara tak ada laporan kematian “ujarnya.
Selaku PPL Pertanian, Syukur mengaku memberikan arahan kepada warga yang ternak nya sakit, untuk mengambil tindakan tindakan antisipasi sebelum tindakan medis. “Warga biasanya sudah tahu cara membuat obat ternak, misalnya dengan kunyit, air kelapa dan daun sungkai ‘ ujarnya.
Namun Syukur menyampaikan agar pemilik ternak tidak terlalu khawatir yang penting rawat ternak baik baik. “Ternak dan kandangnya harus dibersihkan ” tambahnya.
Yang jelas, katanya ternak yang kena PMK jika dikonsumsi tidak membahayakan, namun jika dirawat baik dan di obat Insya Allah sembuh (M.Khudri)