PADANG-Ada raut gembira di wajah anak-anak yatim piatu yang ikut Belanja Bareng Yatim yang diselenggarakan PKPU Human Initiative pada Sabtu (1/6) di Transmart Padang. Mereka memilih dan memilah berbagai barang yang dibutuhkan. Mulai dari kebutuhan Lebaran, sekolah dan lainnya.
Agus Salim (16) misalnya, ketika itu berencana membeli baju dan celana Lebaran. Dia pun mencari ukuran dan model yang pas untuknya. Bungsu dua saudara itu adalah yatim yang berdomisili di Mentawai. Ayahnya meninggal sejak dia dalam kandungan.
“Saya senang kalau ada orang yang membelikan baju Lebaran untuk hari raya nanti. Sekarang sama mau beli baju dan celana Lebaran,” kata Agus.
Diceritakannya, sejak ayahnya meninggal dunia ibunya terus berjuang untuk membesarkan dia bersama kakaknya. Sang ibu berjualan nasi di dari satu kapal ke kapal lain di Mentawai.
“Sekarang saya mau masuk SMA. Rencananya SMA di Padang. Di Padang saya tinggal sama nenek,” sebutnya.
Sang nenek lah yang mendaftarkannya dalam program Belanja Bareng Yatim tersebut.
Kegembiraan lain juga diungkapkan yatim pitu Kevin Aska Leonardo (17) bersama adiknya Vedro (11). Mereka hari itu ingin membeli kebutuhan sekolah yang belum lengkap.
“Saya mau beli tas dan baju koko untuk Lebaran,” katanya.
Kakak adik itu kehilangan ayahnya sesaat sebelum gempa besar menlanda Sumbar pada 30 September 2009. Beberapa bulan kemudian ibunda Kevin menyusul ayah mereka menghadap ilahi.
“Ibu meninggal saat Vedro masih bayi. Sejak saat itu kami tinggal sama nenek dan bunda (adik ibunya-red),” beber Kevin.
Jelang Lebaran tiap tahun adalah hari yang mereka nanti, karena akan ada program dari berbagai lembaga yang menyantuni anak yatim piatu seperti mereka. Perhatian dari lembaga sosial dan keagamaan itu sangat berharga bagi anak-anak yang tak memiliki orangtua tersebut.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya program PKPU. Semoga program ini akan terus ada sehingga anak-anak seperti kami yang tak punya orangtua, juga bisa merasakan indahnya Lebaran,” sebut Kevin.
