Agam  

PKM Unand Bina Poktan di Agam Pembuatan Biochar Berbasis Potensi Lokal

Tim Unand saat lakukan praktik pembuatan Biochar bersama Poktan di Agam

Dalam hal teknis, kriteria biochar untuk pertanian yang perlu diperhatikan antara lain pH, kandungan karbon, dan kandungan Volatile (bahan mudah menguap).

Selain itu, kita juga harus perhatikan kadar abu, kapasitas memegang air, volume pori serta luas permukaan spesifik. Dan untuk praktisnya, perlu pula diperhatikan berat atau presentase arang yang dihasilkan (rendemen), jumlah abu, dan homogenitas hasil pembakaran. Pada penjemuran biochar yang dihasilkan, perlu pula diperhatikan lama dan proses penjemurannya, pencacahan atau penggilingan, sehingga dapat diaplikasikan

Aplikasi biochar di lahan pertanian dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung jenis tanaman dan kuliatas tanah. Untuk tanaman yang jarak tanamnya cukup rapat seperti tanaman hortikultura dan palawija biochar dapat diaplikasikan secara sebar atau menurut larikan.

Sementara untuk tanaman yang jarak tanamnya cukup lebar seperti tanaman perkebunan, aplikasi biochar dapat dilakukan melingkar tanaman. Untuk aplikasi yang praktisnya, Biochar dapat pula dicampur dengan kompos (Premixed atau co-compost), atau Biochar diperkaya dengan pupuk NPK.

Kelompok tani Baramban dan Kelompok Wanita Tani Baramban Saiyo bersama Wali jorong Kandang Jilatang Nagari Pakan Sinayan pada pertemuan tersebut, didampingi pula oleh Penyuluh Pertanian dari BPP Kecamatan Banuhampu sangat senang menerima Tim Pengabdi dari Unand, dan bersemangat dalam mengikuti sosialisasi dan melakukan proses pembuatan biochar menggunakan metode soil pit yang bahan bakunya berupa bambu dan tongkol jagung

“Yang perlu diketahui, bahwa Biochar bukan pupuk tapi bermanfaat untuk pembenah tanah. Aplikasi biochar lebih ditujukan untuk peningkatan produktivitas tanah dan pengelolaan limbah pertanian, sehingga produksi tanaman optimal dapat dicapai plus sekuestrasi karbon. Untuk efektivitas biochar tergantung kualitas biochar, jenis tanaman dan karakteristik tanah. Bahan bakunya bersifat insitu (sumber daya lokal) yang mendukung konsep zero waste. Pemberiannya dapat dilakukan secara tunggal atau campuran dengan kompos dan bahan organik lainnya. Biochar juga mengefisiensi penggunaan pupuk NPK sekitar 25%,” pungkas Herviyanti. (benk)