Agam  

Petani KJA: Kami Tetap Ingin Hidup dari Hasil Danau Maninjau

Ratusan petani keramba jaring apung (KJA) Kecamatan Tanjung Raya melakukan aksi mendengar hasil pertemuan Forum Group Diskusi (FGD) di Kantor Camat Tanjung Raya, Senin (25/6).--mursyidi

LUBUK BASUNG – Ratusan petani keramba jaring apung (KJA) Kecamatan Tanjung Raya melakukan aksi damai mendengarkan hasil pertemuan Focus Group Diskusi (FGD) di Kantor Camat Tanjung Raya, Senin (25/6).

Hadir dalam pertemuan tersebut Jajaran Puslitbang Sumatera Barat, Dinas Perikanan Sumbar dan Agam, tokoh masyarakat Tanjung Raya, Petani KJA dan undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, pengamanan kegiatan dilakukan belasan personel Polres Agam dan Polsek Tanjung Raya.

Di luar lokasi pertemuan di luar kantor Camat Tanjung Raya juga diikuti pemilik, petani dan pengelola KJA lainnya.

Salah seorang pemilik KJA, E.Dt Kapalo Koto, menyampaikan kehadiran pengelola KJA untuk mendengarkan secara intensif hasil pembicaraan yang dilakukan dalam FGD.

“Setidaknya, tidak ada kebijakan yang diterapkan pemerintah yang merugikan semua komponen terkait dalam pengelolaan KJA,” katanya.

Sebab bagaimanapun, keberadaan KJA dibutuhkan sebagian besar masyarakat salingka Danau Maninjau dalam menghidupi keluarga masing-masing.

Keinginan senada juga disampaikan pemilik KJA lainnya. Erdianto Malin Pamenan, warga Koto Malintang juga menegaskan, tidak akan menerima kebijakan pemerintah dalam mengurangi jumlah KJA.

“Pada dasarnya, kehidupan kami ditumpangkan di lingkungan Danau Maninjau,”katanya.

Berbagai kehidupan ekonomi keluarga diperoleh dari hasil perikanan KJA, baik biaya pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan kelanjutan pendidikan serta peningkatan kualitas hidup lainnya.

“Semoga keluhan kami didengar dan menjadi acuan pemerintah dengan memberikan peluang berusaha bagi masyarakat dalam menjalankan kehidupan,”katanya.(mursyidi)