Pemprov Sumbar Siapkan Pola Pembelajaran Daring Jangka Panjang

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, saat vicon membahas tentang pembelajaran daring jangka panjang. Ist

PADANG-Sejak normal bari ditetapkan, sebagian sekolah telah membuka proses belajar mengaja tatap muka. Kondisi ini dipastikan tidak berlangsung lama untuk pelajar yang dianggap masih rentan terpapar Covid-19.

Saat ini pemerintah provinsi Sumbar sedang mempersiapkan pola pembelajaran daring jangka panjang. Metode ini nantinya menjadi metode permanen, bukan bersifat sementara.

“Pola ini daring juga sangat bagus dan amat tepat untuk berbagai kebutuhan, yang sebetulnya sudah berkembang lama dan kita terapkan. Dibandingkan daerah lain kita sudah lebih dulu melakukan dalam menghadapi kendala penanganan Covid-19 ini. Pola daring ini terpaksa dilakukan agar kegiatan pembelajaran aman dari penyebaran virus corona,” kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, saat membuka acara Pelatihan Guru Sumatera Barat dalam mempersiapkan pembelajaran daring di masa normal baru, Sabtu (25/7). Kegiatan tersebut berlangsung melalui via xoom di Ruang Kerja.

Hadir dalam acara tersebut sebagai Keynote Speaker Dirjen Guru, dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Dr. Iwan Syahril, PhD dan didukung oleh para relawan yang berkontribusi kepada pemerintah daerah untuk tetap menjaga mutu pendidikan di Sumbar yang saat ini sedang terkena dampak Covid-19.

Kegiatan tersebut direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi agar keikutsertaan seluruh guru jenjang SMA dan SMK melalui Link pendaftaran untuk menjadi peserta pelatihan.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan disain pembelajaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menegaskan masyarakat tidak boleh lari dari kenyataan. Belajar secara daring akan menjadi kebiasaan baru dalam keseharian guru nantinya. Guru diminta untuk tidak gagap teknologi. Mereka harus terus belajar agar dapat menguasai materi sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan target yang ditetapkan.

Terkait pembelajar tatap muka di Sumatera Barat, belum akan dibuka dalam waktu dekat. Jika pun memungkinkan hanya untuk zona hijau. Sesuai tahapan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dibolehkan hanya SMA dan SMP. Khusus murid SD, tergantung situasi, apakahan kasus sudah benar-benar membaik.

“Kondisi wabah Covid-19 di Sumbar saat ini sudah bisa dikendalikan, dengan cara tracing, testing. Harapannya penyebaran virus bisa terus dikontrol dan mudah-mudahan tidak ada lagi claster baru,” ujarnya.

Disebutkannya, pola pendidikan tatap muka nantinya akan dilakukan sesuai protokol kesehatan. Jam belajar dipersingkat. Hal itu sesuai kesepakatan bersama para guru.

“Saat pembelajaran daring guru-guru harus mempersiapkan tugas yang diberikan kepada siswa. Materi dalam bentuk konten-konten disiapkan dengan baik, hingga siswa mampu menelaahnya dengan baik pula,” tegas Irwan, yang masa kepemimpinannya berakhir Agustus 2020 nanti.

Irwan Prayitno juga menyebutkan sudah wajibkan permatapelajaran untuk menyiapkan konten disemester 2020 ganjil dan perlu persetujuan bersama, hingga nantik berkreatifitas, berinovasi dari masing-masing guru agar dibakukan.

“SMA dan SMK akan segera berjalan untuk konten ini, dibantu oleh Tim disain Universitas Negeri Padang (UNP), dibawah koordinasi Rektor UNP untuk mendukung serial pelatihan yang sudah ada dan akan dilakukan Pemda bersama UNP bagi peningkatan kemampuan guru-guru Sumbar untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, daring dan luring yang bermutu,” harap Irwan Prayitno.

Gubernur Sumbar juga menjelaskan ada beberapa seolah menghendaki tatap muka. Misalnya Senin, Rabu, Jumat dan pada Selasa, Kamis daring dibuatkan juga kurikulum dan silabus. Metode yang campuran tersebut diharapkan bisa melengkapi beberapa keinginan dari masyarakat dan kondisi perkembangan virus Covid-19 di Sumatera Barat. rel