Padang  

Pemprov Sumbar Salurkan Bantuan Lebah Madu Galo-Galo

PULAU PUNJUNG – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat Kembali menyalurkan Bantuan Lebah Madu bagi budi daya lebah madu Galo-Galo atau Kelulut pada 2021.

Bantuan ini untuk pengembangan lebih lanjut pada 2022. Sebagai langkah awal, bantuan berupa 200 stup koloni lebah diserahkan secara langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy kepada Kelompok Perhutanan Sosial Hutan Nagari Lubuak Karak, di Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Dharmasraya, Rabu (12/1/2022).

Audy menyampaikan, saat ini Pemprov Sumbar telah menyiapkan kembali bantuan peralatan ekonomi produktif untuk pengembangan budi daya lebah madu Galo-Galo. Nantinya bantuan ini akan disebarkan kepada kelompok-kelompok tani hutan dan kelompok perhutanan sosial pada semua kabupaten kota di Sumatra Barat.

Ia juga menjelaskan tujuan utama bantuan ini adalah peningkatan penghasilan petani, sekaligus mengurangi illegal logging.

“Kita ingin meningkatkan pendapatan petani, jadi bantuan sudah disiapkan dan akan disebarkan kembali, harapan kita dengan ini illegal logging juga dapat berkurang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Audy mengapresiasi produk-produk yang dihasilkan dari bantuan alat ekonomi produktif sebelumnya. Ia menilai proses produksi dan pengemasan yang dilakukan kelompok tani dan perhutanan sudah cukup baik. “Proses produksi dan pengemasan sudah bagus, tak apa biaya produksi naik sedikit tapi menghasilkan lebih banyak,” puji Audy.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhutanan Prov. Sumbar menjelaskan, pemberian bantuan yang berkelanjutan ini merupakan bagian dari visi ke-3 Sumbar Madani dalam meningkatkan nilai tambah dan produksi pertanian, termasuk perhutanan.

Menurutnya secara nilai ekonomi, produksi madu galo-galo hasil bantuan sebelumnya sudah dipasarkan dan mencapai harga satu juta rupiah per liternya.

“Dari bantuan yang sebelumnya harga produk madu Galo-Galo ini di pasaran sudah mencapai satu juta rupiah per liter. Dengan begini kan penghasilan petani meningkat, illegal logging pun berkurang,” kata Yozawardi. (yuke)