Pemko Pariaman Siap Sukseskan Program Pencatatan Kepemilikan Tanah

Genius Umar

PARIAMAN – Untuk pendataan dan pencatatan kepemilikan, perizinan tanah, termasuk Hak Guna Bangunan (HGB) dan tata ruang, Pemko Pariaman bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pariaman adakan rapat koordinasi.

Rapat dipimpin Wali Kota Pariaman, Genius Umar, didampingi Sekdako, Asisten, Staf Ahli dan beberapa kepala OPD, Selasa di ruang kerjanya, Kantor Balaikota, Selasa (14/6).

Genius Umar, mengharapkan kerjasama dan kolaborasi yang kuat dalam mewujudkan tata ruang Kota Pariaman yang mengacu ke konsep pembangunan daerah dengan memperhatikan aspek dukungan kepariwisataan, termasuk standar pelayanan-pelayan jasa wisata oleh pihak ketiga dan investor dalam mendukung wisata .

Diungkapkan Genius, ketika bersama sejumlah pimpinan OPD dilingkup Pemko Pariaman lakukan kunjungan ke Kementerian ATR/BPN beberapa hari lalu menyampaikan bahwasannya Pemko Pariaman mendapatkan Program PTSL 1.000 sertifikat di Pariaman Tengah dan Pariaman Selatan sehingga tanah yang ada di masyarakat dapat lebih produktif.

Terkait program-program andalan Kota Pariaman, seperti kawasan wilayah yang mencakup pinggir sungai dan laut, yang telah masuk dalam program “Pariaman Waterfront City”, Genius sampaikan kepihak BPN untuk lebih mencermati dalam menerbitkan sertifikat disepanjang sungai dan pinggir laut karena masih terdapat status-status tanah yang merupakan aset negara yang akan kita benah untuk program pariwisata.

Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pariaman, Meiven Indra, menyambut baik dan ucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan Pemkot Pariaman dalam menyukseskan program perizinan dan pencatatan kepemilikan tanah yang telah dikerjakan oleh BPN.

Sebagaimana diketahui, BPN Kota Pariaman pada akhir tahun 2021 lalu, menargetkan peta bidang tanah sebanyak 1.000 bidang, dan telah merealisasikan hal tersebut 100 persen.

” Sedangkan dari target keseluruhan Kota Pariaman sebanyak 42.000 peta bidang tanah, yang baru dipetakan baru 20.983 bidang, atau 43,7 persen. Dan dari 20.983 bidang tanah tersebut, yang telah terbit sertifikat baru 16.665 bidang (34,30 persen),” tutupnya mengakhiri. — agus–