Posisi KRI Teluk Bone Miring Dihempas Gelombang

KRI Teluk Bone

Pariaman – Eks Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bone 511 yang dibawa dari Surabaya, parkir dekat Pulau Angso Duo atau berjarak sekitar 0,621 mil dari bibir pantai . Namun, Minggu tanggal 24 Maret 2024 lalu, KRI Teluk Bone ini dihempaskan alunan gelombang ekstrim dan bersandar di Pantai Talao Pauh sampai sekarang.

Untuk menyelamatkan asset Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman ini, telah dilakukan pengerukan supaya kapal berada posisi aman yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari bibir Pantai Talao Pauh.

Sejak keberadaan Eks KRI Teluk Bone 511 yang hampir menepi ke darat itu, muncul masalah baru. Yakni, Eks KRI Teluk Bone 511 tersebut telah agak “miring” badannya ke arah Barat yang membentang dari Selatan ke Utara.

Dari pengamatan di lapangan, memang posisi badan Kapal telah agak “miring” sekian derajat ke arah Barat. Sebab, mungkin selalu dihempas gelombang laut. Pada posisi sebelah kiri atau sebelah timur, telah tertimbun pasir.

Sedangkan pada bagian ekor badan kapal dengan batu grib di Utara, terlihat cukup kuat juga hempasan alunan gelombang menuju Pantai. Sehingga terjadi abrasi pantai menuju lokasi perpakiran kendaraan.

“Bila dibiarkan kondisi abrasi Pantai yang telah mengena ke lokasi Parkiran ini, akan dikhawatirkan mengarah ke Mushalla Alumni SMA Satu’82,” ucap Suardi, salah seorang pengunjung yang ditemui di sana.

Ia menambahkan, Pemko Pariaman sebaiknya bergerak cepat menyelamatkan Eks KRI Teluk Bone 511 yang telah menjadi aset.

“Sebab, kapa ko lah miriang senek ka lauik, juo ombak lah ma-abrasi Pantai lo ka siko ‘a. Duo masalah nan haruih ditangani pihak Pemko Pariaman. Kalau ndak batambah parah dan rugi nan didapek lai,” ucap Suardi dengan logat khas Piamannya.

Secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pariaman Desmaniar, yang dihubungi ,Jumat (26/4/2024) mengakui kondisi dan keberadaan kapal agak miring tersebut sebagaimana laporan dari anggota yang berada di lapangan.

“Masalah Kapal ini, kita telah dipanggil pihak Dinas Pariwisata Sumatera Barat untuk dibahas dalam rapat dinas di Padang pada Jumat. Kami dari PUPR bersama Dinas Pariwisata Kota Pariaman mengikuti rapat tersebut” ucap Desmaniar yang menjabat Sekretaris Dinas PUPR ini.

Ia menyebut, bagaimana hasil rapat dinas di Provinsi nanti akan dikabarkanSemoga ada hasilnya untuk menyelamatkan asset Pemko Pariaman tentang eks KRI Teluk Bone 511. Sehingga terwujud Museum Bahari yang permanen akan dijadikan destinasi wisata terbaru di Kota Pariaman nantinya.

Kota Pariaman mendapatkan hibah eks KRI Teluk Bone ini melalui proses yang sangat panjang. Pada 28 September 2023 lalu, Eks KRI Teluk Bone 511 ini sampai di perairan Kota Pariaman. Itupun setelah di towing selama satu bulan perjalanan laut dari Surabaya. (agus)