Melalui Bunga, Gerakkan Ekonomi Desa

Anggota DPRD Pasaman dari Fraksi PPP, Yulius Erita.(ist)

LUBUK SIKAPING – Di masa pandemi covid-19, yang meresahkan seluruh warga masyarakat, mengaburkan sistem perekonomian, merusak sistem pendidikan mulai bergeliat sebuah usaha ekonomi kreatif tidak memerlukan modal banyak yakni berdagang bunga-bunga cantik dengan memanfaatkan halaman rumah sebagai lokasi berjualan.

Di Pasaman, salah satu usaha ekonomi kreatif bunga, terlihat tumbuh subur di Nagari Ganggo Mudiak dan Ganggo Hilir, Kecamatan Bonjol. Bonjol daerah yang penuh dengan sejarah dengan memiliki iklim tropik yang dapat menunjang tumbuh kembangnya aneka bunga kaktus.

“Seakan tahu dan paham dengan kondisi alam, warga Bonjol mulai mengkoleksi bunga kaktus dengan berbagai varian, hanya menggunakan rak sederhana”ungkap anggota DPRD Pasaman, Yulius Erita ketika ditanya, Sabtu (31/10).

Kemudian, lanjut Erita dengan bermunculan pedagang bunga tentunya membuka peluang kerja baru seperti membutuhkan jasa penyedia tanah hitam, sekam, kohe, penjual pupuk bunga, sampai kurir, kang antar bunga keliling, tukang kayu dan tukang pandai besi pembuat rak bunga. Belum lagi, penjual pot bunga yang menjamur disetiap sudut jalan.

“Usaha ini tidak lagi sekedar hobi untuk menghilangkan jenuh di masa pandemi, tetapi beralih menjadi bisnis yang mengasyikan, bisnis kecil, yang bersifat sambilan, tetapi berkat ketekunan dan kepiawaian menata bunga, bisnis ini mampu mendatangkan pundi pundi rupiah bagi pelaku usaha. Dari kegiatan positif dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” sebut Erita dari farksi PPP. (Hendra)