Mau Lihat Perhiasan Emas dan Perak dari Sumbar dan Yogyakarta? Datanglah ke Museum Adityawarman Padang

 

PADANG-Museum Adityawarman Padang, memamerkan perhiasan emas dan perak dari Sumbar dan Yogyakarta Selasa (25/10/202).

Perhiasan bernilai jual tinggi dan bersejarah itu bisa dilihat pengunjung museum di Ruang Utama Pameran Lantai I Museum Adityawarman di Padang, mulai Rabu (26/10) hingga Senin (30/10).

Di museum ini dipamerkan berbagai perhiasan kedua daerah melalui pameran bersama Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar dengan Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta bertajuk “Jalinan Mahakarya Budaya”.

Kepala UPTD Museum Adityawarman Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Dewi Ria mengatakan, pameran bersama kerajinan karya budaya hasil tambang tersebut, juga mengundang Dekranasda Sumbar, BKOW, Bundo Kanduang, komunitas seni dan budaya serta sejarawan.

Dewi mengungkapkan, saat ini Museum Adityawarman memiliki 300 koleksi perhiasan. Pada pameran nanti, ada 90 koleksi perhiasan yang dipamerkan. Terdiri dari 75 koleksi perhiasan dari Sumbar dan 15 koleksi perhiasan dari Museum DI Yogyakarta.

“Perhiasan yang dipamerkan ada dari bahan emas 18 karat hingga 24 karat. Juga ada perhiasan berbahan perak dari Sumbar. Perhiasannya berupa gelang, kalung, anting dan lainnya yang dipakai pengantin perempuan dan laki-laki Minangkabau dari ujung kepala hingga ujung kaki. Perhiasan ini dipamerkan di ruang pameran,” terang Dewi saat jumpa pers dengan awak media, Selasa (25/10) di Museum Adityawarman.

Di ruangan pameran ini nantinya, ada lima zona, di antaranya zona pengantar, zona tambang, zona koleksi dan lainnya. Pembagian zona ini untuk pengamanan barang perhiasan yang dipamerkan.

Untuk pengamanan lain pameran perhiasan yang pertama kali digelar di museum tersebut dengan membatasi pengunjung yang hadir di ruang pameran. Selain itu pintu utama yang berbahan kaca diganti dengan pintu berbahan besi.

Selain pameran, juga ada kegiatan lainnya berupa Jumpa Sahabat Museum Adityawarman yang digekar 27 Oktober 2022. Acara yang dikemas dalam bentuk talkshow nanti, tujuannya untuk mendekatkan museum dengan masyarakat.

Kurator Pameran Bersama Salaka Kerajinan Perak Kota Gede dari Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, Sektiadi mengatakan, pihaknya menyambut gembira digelarnya pameran budaya bersama ini. Di mana untuk pertama kalinya masyarakat bisa melihat nantinya jalinan Mahakarya Budaya DI Yogyakarta dan Minangkabau.

“Ini lebih menjadi bagian pameran besar berbasis tambang yang direncanakan oleh Museum Adityawarman. Kita tidak banyak tambang yang bisa dieksplor. Namun, ada kerajinan masyarakat lokal menjadi adat dan tradisi yang berkaitan dengan logam. Terutama perak,” terangnya.