Agam  

Matur Kembangakan Pertanian Organik, Camat Subchan Resmikan Klinik PHT

AGAM.-Camat Matur Kabupaten Agam, Subchan mengatakan, menuju masyarakat sehat harus berawal dari makanan yang dikonsumsi. Jika yang dikonsumsi itu banyak dari bahan yang mengandung kimiawi sintetis, maka kualitas kesehatan manusia kian hari akan semakin menurun.

Hal itu dijelaskan Subchan Camat Matur Kabupaten Agam pada peresmian klinik Penyakit Hama Terpadu (PHT) Senin (26/6) lalu di Nagari Matur Mudiak dihadiri BPTPH Provinsi Sumatera Barat, Kepala Satgas Organik Sumbar, Wali Nagari Matur Mudiak, Koordintaror Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Batur, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pengurus Kelompok Tani (Keltan).

Klinik PHT ini salah satu upaya untuk mengembangkan pertanian organik, karena berfokus pada pengembangkan bahan-bahan lokal untuk menjadi agen-agen hayati yang dapat diterapkan sebagai pupuk dan pestisida. Pupuk dan pestisida alami inilah yang akan diperlakukan kepada tanaman agar tumbuh dan berkembang dengan baik tujuan akhirnya adalah menghasilkan produk pertanian yang sehat dan baik bagi tubuh manusia.

Dijelaskan Subchan, Kelompok Tani (Keltan) Jawi-Jawi Agro ini diharapkan menjadi petani handal dan kuat melalui klinik PHT sekaligus menjadi pionir penerapan teknologi organik untuk Kecamatan Matur dan produk-produk dari Klinik inipun diharapkan bisa dipakai oleh petani lainnya sebagai material utama dalam budidaya tanaman.

Untuk pengembangan ke depan tegas Subchan lagi, kelompok tani Agrow ini juga harus membentuk jaringan antar kelompok tani di Kecamatan Matur, sebagai upaya memperluas jangkauan penerapan pada lahan-lahan kelompok tani lainnya. Artinya Kecamatan Matur Agam siap dengan produk organiknya ready stock apalgi Matur yang selama ini menjadi destinasi wisata akan semakin diminati karena ada produk-produk olahan lokal yang sehat dan ramah lingkungan yang dapat dikonsumsi oleh pengunjung dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Agam.

Dikesempatan itu Paulina dari BPTPH Sumbar mengapresiasi kehadiran klinik PHT Agrow, karena keberadaan Klinik PHT ini merupakan wadah mendiagnosa penyakit atau hama yang menyerang tanaman dan juga dapat melakukan uji coba dan kajian-kajian dalam menerapkan bahan-bahan lokal.

Pada intinya terang Paulina bahwa keberadaan klinik ini adalah untuk menjadikan petani ahli dalam berbudidaya sehat dan ramah lingkungan, terutama pada tanaman pangan dan hortikultura di daerah itu, BPTPH Sumbar menyerahkan bantuan seperangkat alat laboratorium mini yang nantinya dapat dipergunakan oleh Klinik PHT dalam melakukan riset-riset yang diperlukan dalam menjawab tantangan pertanian ke depannya.

Kepala Satgas Organik Sumbar, Yusman menyampaikan bahwa keberadaan Klinik PHT sebagai bentuk dari pelayanan kepada masyarakat tani yang membutuhkan ilmu dan pengetahuan, terutama dalam mengatasi hama dan penyakit tanaman bahwa Klinik ini akan menjadi wadah bagi masyarakat tani untuk membangun komunikasi sehingga masyarakat semakin menyadari bahwa pentingnya penggunaan bahan-bahan lokal yang tidak membutuhkan biaya tinggi untuk menghadirkan produk sehat dan ramah lingkungan di tengah-tengah masyarakat, ujarnya. (Kasnadi)