Lebaran 2023 Jumlah Perantau yang Pulang Diprediksi Melonjak 4 Kali Lipat, Pemprov Sumbar Siapkan Langkah

 

PADANG-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memprediksi perantau yang pulang mudik pada Lebaran tahun ini meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun 2022 lalu.

Untuk menyambut para pemudik yang pulang kampung pada Idul Fitri tahun ini, berbagai langkah antisipasi mengatasi kemacetan, masalaha kebersihan serta keamanan dilakukan.
Asisten II Setdaprov Sumbar, Wardarusmen mengungkapkan, pemudik yang masuk ke Sumbar didominasi melalui jalur udara dan darat. Untuk jalur udara melalui pintu gerbang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), perbandingan jumlah flight tahun ini diprediksi mengalami peningkatan, karena akan mengalami lonjakan kedatangan penumpang pesawat masuk ke BIM sebanyak 4 kali dibandingkan tahun 2022.

“Jika tahun 2022 lalu jumlah pemudik yang datang melalui pintu BIM mencapai 24 ribu, maka tahun sekarang bisa mencapai 100 ribu lebih. Karena itu dibutuhkan dukungan dan kesiapan PT Angkasa Pura II Cabang BIM,” terang Wardarusmen didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Kominfotik) Sumbar, Siti Aisyah, saat jumpa pers dengan awak media, Rabu (5/4) di ruang kerjanya.

Sementara, melalui jalur darat, pemudik yang akan pulang kampung juga mencapai empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pemudik akan didominasi dari Pekanbaru, Jambi dan Jakarta. Bahkan, juga ada kunjungan perantau asal Agam di Malaysia sebanyak 2 ribu orang akan pulang bersama pada lebaran tahun ini.

“Ini menjadi kewajiban pemda memberikan pelayanan terbaik. Makin banyak orang datang diharapkan akan banyak uang dibawa ke Sumbar. Tahun kemarin putaran uang mencapai Rp3 triliun. Sekarang dengan jumlah empat kali lipat bisa mencapai Rp10 triliun,” ungkapnya.

Dengan terjadinya lonjakan pemudik pada Lebaran tahun ini, maka langkah antisipasi mengatasi kemacetan, kebersihan serta keamanan dilakukan, dengan belajar dari pengalaman saat mudik lebaran tahun 2022.

Untuk antisipasi kemacetan, Pemprov Sumbar telah melaksanakan rapat kordinasi pada 29 Maret 2023 lalu dengan jajaran Perhubungan, Lalu Lintas (Lantas) dan organisasi vertikal pemerintah. Dari hasil rapat tersebut, salah satu konsep antisipasi dan solusi kemacetan, yakni penerapan one way jalur Padang-Bukittinggi.

Wardarusmen menambahkan, antisipasi kemacetan juga dilakukan di lokasi destinasi wisata dan rumah makan serta pasar. “Karena belajar dari pengalaman lebaran tahun lalu, pengunjung destinasi wisata dan rumah makan membeludak. Ini perlu langkah antisipasi,” terangnya.
Untuk melaksanakan langkah antisipasi ini, selain melibatkan seluruh OPD dan stake holder juga melibatkan pemerintah kabupaten kota. Karena itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah telah mengirimkan surat kepada OPD Pemprov Sumbar dan bupati dan wali kota, pada 3 April 2023 lalu.

Surat tersebut meminta untuk mengambil kebijakan meningkatkan kelancaran arus barang dan orang serta sarana perhubungan dan transportasi. Termasuk juga kebijakan meningkatkan pelayanan pariwisata perdagangan dan meningkatkan pengelolaan persampahan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumbar, Dedy Diantaolani tidak memungkiri, kemacetan lalu lintas yang cukup parah pada lebaran tahun 2022 menjadi pengalaman. Tahun ini pihaknya sudah beberapa kali rapat persiapan management dan rekayasa lalu lintas masa angkutan lebaran.

Dedy mengungkapkan, untuk lalu lintas, jalur yang sangat rawan macet terdapat pada jalur Padang-Bukittinggi-Limapuluh Kota-Payakumbuh. Juga ada jalur Pesisir Selatan dan Solok.