Komitmen IP-NA 2019; Tumbuhkan Industri Kecil Baru dengan Gema Nagari

Persoalan saat ini, masyarakat di nagari/desa terkendal untuk memiliki peralatan tekonologi informasi, seperti laptop sebagai peralatan untuk menjalankan koperasi, tidak mampu dimiliki oleh masyarakat. Untuk itu, Diskop dan UKM Provinsi Sumatera Barat, tengah merancang supaya ada kreatifitas, dari tidak mampu membeli laptop, tapi menggunakan android.

Menurutnya, dengan perkembangan tekonologi seperti android, sudah bisa mengganti sedikit banyaknya fungsi dari sebuah laptop. Maka dari itu, Zirma menyatakan perlu adanya perbaikan, dan kepada masyarakat diminta untuk bisa memiliki andorid, sebagai fungsi awal menjalankan koperasi di nagari/desa.

“Android kini itu, bisa melakukan berbagai hal. Jadi akan sangat terbantu menggunakan andorid dalam hal menjalankan koperai di nagari/desa. Sehingga bisa mengetahui kondisi finansial di koperasi yang dibangun, dan mengetahui uang masuk yang dikirim oleh perantau,” ucapnya.

Koppontren Diniyyah Pasia berdiri pada satu atap dengan UKM Mart yang merupakan unit usaha Koppontren Diniyyah Pasia, Ampek Angkek Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (*)

Diskop dan UKM melihat, sejauh ini ada beberapa pihak yang menilai koperasi di nagari/desa tidaklah perlu, karena dengan adnaya Badan Usaha Miliki Desa (BUMDes), tidak diperlukan lagi adanya koperasi, sebab peran dari koperasi dan BUMDes bisa dikatakan hampir sama.

“Sebenarnya koperasi di desa itu jauh berbeda dengan BUMDes. Koperasi jelas ada aturan yang mengaturnya, sementara BUMDes merupakan sebuah program dari Kementerian Desa dimana aturan keberadaannya hanya ada dibagian-bagain aturan-aturan yang telah ada itu,” sebutnya.

Zirma menilai untuk menjalankan koperasi di nagari/desa itu, karakter dari masyaarakatnya perlu disosialisaikan. Karakter yang dimaksud, bahwa Gema Nagari hadir untuk membangun ekonomi di pedsaan, yang hadir di masing – masing kampung halaman.

Caranya, masyarakat ataupun perantau dapat meletakan uang ke koperasi yang ada di kampung halamannya. Dengan adanya uang itu, bisa dipainjamkan ke masyarakat untuk berbagai kebutuhan, seperti menjalankan usaha masyarakat di pedesaan. Untuk itu, Gema Nagari dinilai cara yang ampuh, untuk membangun ekonomi masyarakat di pedesaan.

“Saya melihat Gema Nagari ini akan menjadi sebuah masa depan yang bagus. Memang kini berjalan lambat, tapi jika perlahan-lahan dilakukan dengan baik, Gema Nagari akan mempu menjadi harapan ekonomi masyarakat di pedesaan. Artinya, tidak ada yang mubazir Gema Nagari ini, tapi suatu hal yang sangat bermanfaat,” jelasnya. (yose)