Kisah Agen PT. Pegadaian dengan Omset Miliaran Rupiah per Bulan

PADANG – Dengan senyum sumringah, Dedi Saputra menerima belasan rombongan jurnalis dari tiga provisi di wilayah kerja PT. Pegadaian Kantor Wilayah II Kota Pekanbaru, Riau yang berkunjung ke kantor agen yang dia pimpin Sabtu siang (22/7). Tiga provinsi itu adalah Pekanbaru, Padang dan Batam

Ketika itu hanya dia seorang yang berada di kantor berlokasi di kawasan tersebut Subarantas Kota Pekanbaru. Kantor sederhana itu dijadikannya tempat transaksi semua program Pegadaian yang dilakoni sejak 2020. Di masa itu pandemi Covid-19 tengah melanda dunia. Saat itulah dia bergabung sebagai agen PT.Pegadaian yang memberikan layanan jasa.Seperti gadai syariah, gadai emas, gadai emas syariah angsuran, cicil emas, cicil kendaraan baik motor atau mobil,KUR syariah dan lainnya.

“Dari sekian banyak program yang ada di PT.Pegadaian KUR Syariah yang jadi primadona,” terang pria asli Medan tersebut.

Dalam sehari ada belasan nasabah yang mengajukan KUR Syariah tersebut. Kondisi itu membuat dia sedikit kewalahan menerima calon nasabah.

Diawal menjadi Agen Pegadaian, Dedi menjalankannya secara mobile saja hingga mampu menyewa sebuah kantor sederhana yang baru ditempati beberapa bulan belakang. Dalam melayani nasabah dia memberdayakan sang istri dan seorang keponakannya.

Jumlah transaksi yang bisa digalangan Dedi dalam satu bulan untuk semua program lebih dari Rp1 miliar. Dari jumlah itu dia mampu mendapatkan fee antara Rp12 juta hingga Rp15 juta per bulan.

“Selain fee dari jasa transaksi ada juga reward lainnya dari PT. Pegadaian. Itu yang membuat saya semangat dalam melayani nasabah,” cerita Dedi, yang dulunya bekerja sebagai pekerja leasing, jasa jual beli mobil.

Untuk menjadi Agen PT. Pegadaian, syarat yang dilengkapi Dedi, ketika itu adalah membawa KTP, memiliki tempat tinggal atau tempat usaha. Lokasi tempat tinggal atau tempat usaha memiliki akses yang mudah ke outlet Pegadaian terdekat. Memiliki smartphone, rekening bank yang bekerjasama dengan PT Pegadaian yaitu BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BCA.

“Setelah semuanya lengkap saya mendapatkan pelatihan dari Pegadaian. Dari sana saya mendapat banyak ilmu tentang berbagai program yang ada di Pegadaian. Setelah itu saya langsung memberikan layanan jasa dari program-program Pegadaian,” terangnya lebih jauh.

Dedi berkeinginan, layanan jasa Agen Pegadaian yang dilakoni terus berkembang dan memberi manfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Saat ini jumlah nasabah Dedi lebih dari 1000 orang.

Sementara, untuk tantangan dalam menjadi agen dia harus berhati-hati dalam menerima calon nasabah. Misal untuk gadai emas mesti diwaspadai emas palsu. Sebab saat ini berbagai cara dilakukan orang tak bertanggung jawab untuk mendapatkan uang.

Kepala Kantor PT. Pegadaian Wilayah II Pekanbaru, Mariono mengatakan dari sekitar banyak agen di wilayahnya, Agen Cabang Subrantas adalah yang terbaik.

“Kami terus memotivasi setiap agen agar mampu mempromosikan berbagai program yang ada. Bagi agen yang berprestasi seperti Pak Dedi selalu kami support dan berikan reward,” terang Mariono.(107)