Solok  

Kasus Meninggal Akibat Covid-19 di Kota Solok Bertambah 

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solok, Syaiful.(oky)

SOLOK – Hari ini di penutup ramadhan 1442 H, kita mendapat laporan hasil pemeriksaan sampel yang dikirim oleh RSUD M Natsir dan RST Solok ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Meninggal dua dari empat orang warga Kota Solok yang terkonfirmasi Covid-19.

Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Sekretarisnya, H.Syaiful A, Kamis (13/5) menjawab Singgalang usai shalat Hari Raya Idul Fitri 1422 H Tahun 2021.

Warga terkonfirmasi Positif Covid-19 yang meninggal itu adalah Tn. MMM, usia 103 tahun, Pensiunan, warga jalan Imam Bonjol 04/01 Kelurahan Tanah Garam (Pasien 1047). Yang bersangkutan mengalami demam, nyeri sendi sejak tanggal 1 Mei lalu dan memiliki komorbid hipertensi. Diambil sampel swabnya tanggal 11 Mei dan meninggal hari itu juga sebelum hasil swab keluar dan Ny. M, 64 tahun, IRT, warga Syeh alkalibi 04/01 Kelurahan Tanah Garam (Pasien 1048). Yang bersangkutan mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki komorbid diabetes. Tanggal 11 Mei diambil sampel swabnya namun meninggal hari itu sebelum hasil swab keluar.

Sedangkan dua lainnya dalam isolasi mandiri yakni Ny. YS, usia 49 tahun, IRT, warga komplek medis gurun Bagan Kelurahan VI Suku (Pasien 1046). Yang bersangkutan mengalami demam, nyeri sendi sejak tanggal 1 Mei lalu. Saat ini menjalani isolasi mandiri serta Ny. LA, usia 29 tahun, karyawan TVRI Padang, warga perum griya suka indah RT 1 RW 4 Kelurahan Tanah Garam (Pasien 1049). Yang bersangkutan mengalami anosmia sejak tanggal 9 mei lalu. Saat ini menjalani isolasi mandiri.

Melihat perkembangan kasus terkonfirmasi positif setiap hari selalu ada, atas nama Pemerintah Kota Solok dan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tidak bosan-bosannya kami menghimbau, mari setiap orang agar tetap memberlakukan prokes covid-19 dalam aktivitas keseharian dengan sangat ketat. Bahkan mari saling mengingatkan dan jangan takut menegur orang lain (dengan cara yang santun) jika orang lain tersebut melanggar protokol kesehatan.

Mulailah memutus mata rantai penyebaran covid-19 dari keluarga sendiri. Kalau keluarga telah terjaga, tentu masyarakat terjaga. Jika masyarakat terjaga, tentu masyarakat akan terjaga dan Insya Allah penyebaran covid-19 dapat ditekan bahkan terputus dan tidak menyebar lagi ke orang lain.

“ Kita semua sudah jenuh, lelah dengan kondisi ini. Sabar pakai masker, sabar mencuci tangan setiap saat, sabar untuk tidak berkumpul, sabar untuk lebih banyak di rumah, sabar setiap pulang ke rumah dari aktivitas luar agar segera mandi dan ganti baju, sabar agar tidak beli makanan yang terbuka, sabar menjalani vaksinasi, sabar mengingatkan orang lain agar patuh protokol kesehatan dan sabar atas ujian Allah SWT ini. Ini adalah perang kita bersama, pekerjaan kita bersama, maka mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil dan lakukanlah mulai dari sekarang,” ucap H.Sysiful A. (Wan/Oky)