Kalapas Bukittinggi Bantah Video Pengakuan Napi Terlibat Transaksi dengan Linda Pudjiastuti

Kalapas Klas II A Bukittinggi Marten

BUKITTINGGI – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Bukittinggi, membantah pengakuan seorang pria yang mengaku sebagai narapidana lapas itu dan pernah bertransaksi dengan Linda Pudjiastuti atau Mami Linda yang videonya viral di media sosial.

Kepala Lapas (Kalapas) Bukittinggi, Marten melalui keterangan tertulisnya Selasa (4/4/2023) memastikan informasi yang beredar tersebut tidak benar.

“Berita tersebut tidak memiliki nilai kebenaran atas keseluruhan isinya, serta tidak didasarkan pada fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi. Informasi-informasi tersebut bersifat imajinatif dan fitnah belaka secara sepihak, sehingga menyesatkan,” tegas Marten

Pihak Lapas telah melakukan pemeriksaan kamar maupun wajah narapidana. Fakta di lapangan serta berdasarkan verifikasi Sistem Database Pemasyarakatan menunjukkan bahwa tidak pernah ada Warga Binaan Lapas Bukittinggi bernama Febri Kurnia seperti yang dimaksud dalam informasi ERA.id, maupun Linda Pujiastuti. Kedua nama tersebut juga tidak ditemukan dalam data Warga Binaan yang telah bebas.

“Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Resor Bukittinggi dan Kepala Satuan Narkoba, bahwa nama tersebut tidak pernah bermasalah hukum di wilayah Bukittinggi,” lanjutnya

Berdasarkan hal itu, Marten meminta ERA.id untuk mencabut dan menghapus konten tersebut, serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

“Hal tersebut kiranya perlu menjadi perhatian tim ERA.id untuk meneguhkan makna pers itu sendiri sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” pungkasnya.

Sebelumnya, video pengakuan diduga napi Lapas Kelas II-A Bukittinggi viral di jagat maya. Video berdurasi 2 menit 9 detik itu berisi pengakuan napi Lapas Bukittinggi yang sering bertransaksi dengan Linda Pudjiastuti alias Anita.

“Assalamualaikum, sedikit mungkin berbicara tentang Mami Linda. Saya tahu tentang Mami Linda berawal dari pembicaraan para napi di Lapas Biaro (Lapas Bukittinggi),” kata pria dalam video tersebut.

Pria yang mengenakan baju hitam dan pakai masker putih itu mengaku pernah berhubungan dengan Mami Linda soal pengiriman narkoba jenis ganja.

“Saya pernah disuruh bos saya mengirim ganja ke Mami Linda sebanyak 50 kilogram. Saya disuruh mengantarkan ke terminal sayur Kota Padang Panjang,” ujarnya.

Namun, setelah barang diterima dengan batas waktu yang disepakati, Mami Linda tidak membayar sisa pembayaran ganja kepada bosnya. (aci)