JNE Dorong UMKM Ranah Minang Naik Kelas di Masa Pandemi

WORKSHOP - Peserta workshop UMK Minangkabau yang digelar JNE, baru-baru ini, terlihat ceria dan semangat. (ist)

PADANG – Semangat puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat kembali bangkit. Mereka optimis dapat menjalankan roda usahanya di masa pandemi Covid-19.

Sikap optimis nan penuh semangat itu terpancar di wajah para pelaku UMKM usai mengikuti workshop UMK Minangkabau yang digelar PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di tiga kota di Sumatera Barat, yakni Kota Padang, Padang Panjang, serta Payakumbuh, baru-baru ini.

“Kami percaya, usaha kami bisa kembali bangkit pasca melandainya kasus penyebaran Covid-19. Apalagi JNE telah memfasilitasi kami mengikuti workshop UMK Minangkabau. Banyak tips dan strategi yang diberikan kepada peserta pelatihan agar kami bisa bertahan dan mendapatkan peluang pasar,” ujar salah satu pelaku usaha kuliner yang mengikuti workshop UMK Minangkabau di Kota Padang Panjang, belum lama ini.

Kenapa JNE, perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik tersebut komit memberdayakan sektor UMKM? Yusran Zar, Branch Manager PT JNE Padang, yang dihubungi topsatu.com, Jumat (31/12/2021), menuturkan sektor UMKM di Sumatera Barat yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah menjadi salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Wabah tersebut membuat supply dan demand terganggu sehingga denyut nadi bisnis di tataran UMKM tersendat “Menyikapi hal itu, kami (JNE) berupaya membina mereka agar bisa bertahan menghadapi pandemi. Mudah-mudahan, setelah pelatihan ini usaha mereka bisa naik kelas,” katanya.

Saat ini, setidaknya terdapat sekitar 100 sektor UMKM yang menjadi mitra binaan JNE. Sebagian besar sektor UMKM di Ranah Minang yang dibina JNE merupakan usaha di bidang kuliner. Selama ini, Ranah Minang memang dikenal memiliki daya tarik kuliner seperti rendang sebagai makanan terlezat di dunia, ada dendeng balado, keripik balado, itik lado mudo dan sejumlah kuliner tradisional lainnya.

“Kami melihat peluang bisnis untuk dapat mengangkat kuliner Minang, dan sudah banyak UMKM di Sumatera Barat memproduksinya. Karena kami (JNE) bagian dari Sumatera Barat, maka kami terpanggil untuk membina mereka,” kata Yusran.

Pembinaan yang diberikan kepada sektor UMKM , katanya, melibatkan para pelaku UKMM dalam workshop UMK Minangkabau yang digelar di tiga kota, yakni Kota Padang, Kota Padang Panjang, serta Kota Payakumbuh. Workshop ini telah diselenggarakan pada bulan November 2021.

“Dalam kegiatan workshop, kami berkolaborasi dengan pihak terkait yang expert di bidangnya. Kami memberikan pengayaan tentang branding, digital marketing, copywriting, ada juga story telling dari pelaku UMKM yang sudah mapan,” jelas Yusran.

Untuk memuluskan pemasaran produk mereka, seperti produk kuliner, katanya, JNE melalui websitenya, www.pesonanusantara.co.id mempersilakan para pelaku UMKM dapat mendaftarkan aneka produk kulinernya ke JNE agar bisa tampil di aplikasi tersebut. Melalui website tersebut pula masyarakat Indonesia maupun yang berdomosili di luar negeri bisa memesan makanan dan jajanan khas Minang yang asli dan berasal dari Sumatera Barat, dan juga makanan Nusantara lainnya.
Yusran juga menjelaskan, meskipun workshop sudah digelar pihaknya tetap memantau usaha mereka dan terus melakukan komunikasi dengan mereka melalui grup komunikasi sehingga JNE dapat terus hadir dan mendukung roda bisnis yang dijalankan peserta UMKM tersebut.

Program pemberdayaaan JNE secara berkelanjutan terhadap UMKM di Sumatera Barat, menurut Yusran, akan terus berlanjut di tahun 2022. (soesilo ap)