Jaringan Pemimpin Redaksi Sumbar, Galang Donasi Untuk Pelajar Tanah Bencana

Salah satu sekolah yang runtuh akibat gempa Pasaman dan Pasaman Barat. Ist

 

PADANG-Jaringan Pemimpin Redaksi Sumbar (JPS) kembali menggelar bakti untuk sesama. Kali ini para petinggi media di Ranah Minang itu menggalang donasi untuk para pelajar yang menjadi korban gempa Pasaman-Pasaman Barat yang terjadi 25 Februari 2022.

“Donasi kami kali ini menggalang bantuan untuk pelajar. Mereka harus tetap belajar dan sekolah meski di tengah bencana. Makanya kami dari JPS kembali menggalang donasi dari berbagai pihak,” terang Adrian Tuswandi, salah seorang anggota JPS yang dihubungi topsatu.com, Jumat (11/3).

Beberapa hari pasca gempa mengguncang Pasaman dan Pasaman Barat, JPS juga telah turun bersama sejumlah instansi ke lokasi bencana. Mereka mengantarkan berbagai bantuan, seperti sembako, obat-obatan, selimut dan berbagai keperluan lain korban gempa.

“Bantuan terbaru berupa aneka perlengkapan sekolah. Seperti tas, pena, pensil, buku-buku dan lainnya. Jumlahnya 200 paket. Bantuan ini akan kami salurkan Minggu, 13 Maret besok. Penyaluran bantuan akan dilepas oleh Bapak Wagub Sumbar, Audy Joinaldy,” terang Adrian.

Bantuan itu akan diantarkan langsung ke sejumlah titik yang sudah pernah didatangi oleh tim JPS. Baik di Pasaman dan Pasaman Barat.

“Jadi bantuan paket untuk pelajar ini langsung kami salurkan ke pengungsi yang sebelumnya sudah kami data. Semoga bantuan ini bermanfaat dan sebagai penyemangat bagi anak-anak usia sekolah,” sebutnya.

Sementara, sebanyak 24 bangunan sekolah di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,1 yang terjadi pada Jumat 25 Februari 2022.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pasaman Barat, Agusli mengatakan 24 bangunan sekolah itu terdiri dari SMP, SD dan TK.

Ia menyebut 24 bangunan sekolah itu, 15 di antaranya ialah bangunan SD dari total 26 SD yang ada di Pasaman Barat. Kemudian tiga gedung Sekolah juga terdampak di Pasaman Barat, dari total lima SMP yang ada.

“Pada tingkat SMP, ada 11 ruang kelas yang rusak, satu ruang perpustakaan, satu ruang laboratorium, dan satu pagar sekolah,” ujarnya.

Kemudian, enam TK dan PAUD juga dilaporkan rusak akibat gempa, dari total 13 TK dan PAUD. Dari semua bangunan sekolah yang rusak, lanjut dia, terbanyak sekolah yang ada di Kecamatan Talamau. 107