Jalan Nasional ke Solsel, Rusak Parah

Bupati Solsel Khairunas dan Ketua Bappeda Taufik Effendi menerima Pimpinan Umum Singgalang H. Basril Djabar (kiri) di ruang kerjanya, Kamis (7/9) foto hendrivon

PADANG-Jalan negara ke Solsel sepanjang 20 Km rusak parah. Bertahun berlalu, tapi belum ada perbaikan sama-sekali.

“Rusak parah, bagaimana ini,” kata Pemimpin Umum Singgalang, H. Basril Djabar, saat menuju Kantor Bupati Solsel, di Timbulun, Kamis (7/9).

Pemred koran ini, Khairul Jasmi, melihat jalan yang rusak itu perlu penanganan serius oleh negara.

“Pak Gubernur mesti mengurus hal ini bersama Pak Bupati,” kata dia.

Daerah harapan

Ketua Bappeda Solsel, Taufik Effendi, menyebut Solok Selatan adalah harapan sekaligus peluang kemakmuran. Khususnya untuk menggenjot pertumbuhan di Sumbar bagian selatan yang selama ini tertinggal dibandingkan daerah di utara.

Tapi, tetiba harapan itu pupus. Adalah jalan nasional di sejumlah ruas di sepanjang Aie Dingin-Surian yang jadi pangka bala. Jalan sepanjang belasan kilometer itu tidak pantas disebut jalan nasional. Banyak lobang, bergelombang dan sebagian sudah tak terlihat lagi bahwa pernah di aspal.

Terhitung 45 menit waktu tersita untuk melalui jalan yang panjangnya tak sampai 20 km itu.

Penat kuduk digoyang-goyang mobil. Tapi apa mau dikata, saya dan da Bas perlu bersua Bupati Solok Selatan, H Khairunas untuk sebuah urusan di samping da Bas taragak basuo.

Menjelang Surian, setelah Lolo, jalan nasional itu baru mulai mulus. Dan begitu memasuki gerbang Solok Selatan di Ulu Suliti, jalan nasional itu semakin mulus saja.

Kata sopir kami,” kok tiba-tiba jalan nasional ini jauh lebih baik begitu masuk Solok Selatan?”

Saya tak menjawabnya. Tapi setelah tiba di Muara Labuh, wartawan kami, Hendrivon memberi jawabannya. “Bupati Solok Selatan itu rajin berkunjung ke Balai Pelaksana Jalan Nasional Sumbar di Padang. Makanya jalan nasional di Solok Selatan itu mulus dan lebar,” kata Abang, panggilan Hendrivon.