Padang  

Jadi Perhatian Serius Pasca Dirobohkan, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Tinjau Rumah Singgah Bung Karno

Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto meninjau langsung rumah singgah Bung Karno yang sudah rata dengan tanah di Jalan A Yani Padang didampingi Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman. (Bambang)

PADANG – Pembongkaran cagar budaya yang menjadi Rumah Singgah Soekarno yang sudah rata dengan tanah di jalan A Yani No. 12 Padang, mendapat perhatian serius banyak kalangan.

Tak pelak, bahkan Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto pun meninjau lokasi itu, Selasa (21/2) untuk melihat secara langsung rumah yang ditempati Proklamator selama tiga bulan dimasa perjuangan tahun 1942.

Pada kesempatan itu, Utut Adianto didampingi Ketua PDI Sumbar Alex Indra Lukman. Melihat cagar budaya Rumah Singgah Soekarno sudah rata dengan tanah, Alex Indra Lukman pun meradang.

“Sebelum diruntuhkan pun rumah ini sudah berubah. Bagaimana perhatian pemerintah. Berjujur-jujur sajalah kita, kenapa sampai terjadi seperti ini,” kata Alex Indra Lukman dihadapan Atut Adiato, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Yopi Krislova, dan Ketua Fraksi Golkar-PDIP DPRD Padanf Wismar Panjaitan dan anggota Iswanto Kwara.

Utut Adianto sendiri mengaku sengaja datang ke Padang meninjau lokasi cagar budaya Rumah Singgah Soekarno tersebut untuk memastikan kondisinya.

“Seperti kita lihat, cagar budaya Rumah Singgah Soekarno ini sudah rata tanah,” kata Utut Adianto kepada awak media.

Dikatakan Utut, kalau sudah masuk cagar budaya, pemerintah harus memberikan perhatian. Pemilik juga semestinya membicarakan dulu sebelum melakukan sesuatu.

“Sekarang sudah rata tanah, nanti kalau sudah kembali ke Jakarta, tentu akan kami diskusikan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sert Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujarnya.

Menurut Utut, jika dibangun lagi, maka harus ada insentif kepada pemilik. “Apakah ini akan jadi situs yang menjadi destinasi tambahan bagi Kota Padang, situs destinasi wisata berbasis sejarah,” katanya.

Utut pun menegaskan, dirinya akan melaporkan hasil kunjungan ke lokasi cagar budaya Rumah Singgah Soekarno itu ke pimpinam tertinggi partai.

“Setidaknya kita sudah punya dua opsi. Namun kan tidak mungkin kita buka di sini, nanti dikejar, dikatakan janji. Namun yang jelas kami akan lapor Bu Mega, apalagi ini rumah yang bersejarah dengan ayahandanya,” katanya.

Sementara pemilik lokasi saat ini, Suhinto mengaku sebelumnya dirinya tidak tahu kalau rumah itu adalah cagar budaya tempat singgah Bung Karno.