ISI Padang Panjang Beri Pelatihan Desain Gerabah bagi Siswa 

PADANG PANJANG – Meski di tengah pandemi covid, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang terus berusaha menggerakkan program pengabdian pada masyarakat yang berbasis pada peningkatan kemampuan pelaku ekonomi kreatif. Terbaru, ISI Padang Panjang menggelar pelatihan desain gerabah dengan motif batik bagi siswa/siswi SMKN 1 Luak, Kabupaten 50 Kota.

Kegiatan yang dilaksanakan sepanjang bulan Oktober 2020 itu dimotori dua orang dosen, Hendra dan Izan Qomarats. Lantaran masih dalam pandemi covid, pelatihan itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan.

“Kita tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19 selama program dilaksanakan. Jadi, meskipun sekarang suasana pandemi Covid-19 masih terasa, bukan berarti kita berhenti menularkan semangat kreatifitas ini,” kata Hendra, Selasa (10/11) di Padang Panjang.

SMKN 1 Luak dipilih untuk mengantisipasi semakin berkurangnya pengrajin gerabah di kawasan Andaleh. “Menurut hemat kami, gerabah selama ini sangat identik dengan Kabupaten 50 Kota terutama kawasan Andaleh. Tapi belakangan gairah untuk menekuni dunia gerabah ini kian menurun, terutama di kalangan generasi muda. Harus ada sebuah dorongan baru agar mereka kembali menekuni gerabah sebagai warisan turun temurun dari nenek moyang mereka,” sebutnya.

Izan Qomarats menambahkan bahwa kerajinan gerabah akan kembali diminati apabila di dalamnya ditambahkan sentuhan kreatifitas baru. “Kami yakin, sentuhan kreatifitas lewat pengaplikasian motif batik pada desain gerabah ini akan memacu semangat peserta,” katanya.

Kepala SMKN 1 Luak Idil Wahadi kepada para akademisi ISI mengaturkan terimakasih karena telah memilih sekolah yang ia pimpin sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan. “Semoga anak-anak kita semakin giat melestarikan kerajinan gerabah. Dan ini akan berguna bagi masa depan mereka, apalagi mereka memang disiapkan untuk menjadi pelaku industri kreatif itu sendiri,” ucapnya.

Rektor ISI Padang Panjang Prof. Novesar Jamarun menjelaskan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui jalur sekolah sudah menjadi salah satu dari sekian banyak kegiatan andalan institusi yang ia pimpin. “Sekolah adalah basis pembinaan generasi masa depan. Apa saja kegiatan yang kita gelar di sekolah umumnya diminati karena yang kita tawarkan adalah ide-ide segar dari para dosen kita,” jelasnya.

Terkait dengan hubungan antara institusi dengan daerah, menurut Novesar juga akan terjalin dengan lebih baik setelah program kerjasama dengan sekolah di laksanakan. “Intinya kita ingin mengabdi sebanyak-banyaknya untuk semua daerah. Kita tidak pernah bedakan antara satu kabupaten/kota dengan kabupaten/kota lainnya. Asal ada peluang, kerjasama akan dirintis.

Novesar juga yakin melalui kegiatan yang menyentuh sekolah maka jurusan seperti Kriya Seni akan makin diminati calon mahasiswa. “Melalui kerjasama dengan sekolah seperti yang diterapkan di SMKN 1 Luak ini kita juga sedang memetakan kembali seberapa besar minat para siswa sekolah terhadap bidang seni,” tutupnya. (Jas)