Opini  

Imunisasi Bukan Suntik Mati

Berbahayakah bagi Anak? Pemberian vaksin kombinasi ini tidak menimbulkan efek samping bagi anak. Antibodi yang masuk ke dalam tubuh akan mampu beraksi bersama-sama. Apabila vaksin diberikan satu per satu, akan membutuhkan waktu jeda yang cukup lama, hingga dua minggu untuk membuat antibodi bekerja, kemudian baru diberi vaksin lainnya.

Keuntungan lain suntikan ganda diberikan pada anak yakni akan dapat mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, serta melindungi anak dari kondisi penyakit yang rentan. Pemberian suntikan ganda tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa atau memaksa. Akan tetapi dilakukan dengan lembut dan cepat. Suntikan dilakukan pada bagian kiri dan kanan paha, atau satu bagian saja. Namun memiliki jarak suntik minimal 2,5 cm.

Bayi yang disuntik mesti dalam keadaan nyaman dan dialihkan perhatiannya saat dilakukan suntikan. Karena itu dibutuhkan petugas yang mahir menyuntik dalam waktu singkat. Diharapkan tidak terjadi trauma pada anak.

Agar orangtua tidak merasa khawatir terhadap anaknya, perlu peranan penting tenaga kesehatan dalam meyakinkan orangtua. Karena orangtua dipastikan tidak mengerti mengapa anak mereka membutuhkan banyak suntikan pada kunjungan yang sama ke Posyandu. Di sini dibutuhkan penjelasan tenaga kesehatan terkait keuntungan suntikan ganda, serta memberikan jaminan.

Dalam memberikan jaminan kepada orangtua, tenaga kesehatan diharapkan mampu menjawab pertanyaan dan kekhawatiran orangtua terkait keamanan dan pentingnya suntikan ganda. Serta efektifitas vaksin, dan rasa sakit, termasuk ketidaknyamanan anak. Tenaga kesehatan juga diharapkan memberikan tanggapan yang jelas terhadap pertanyaan orangtua, serta mengambil langkah yang tepat untuk mengurangi rasa sakit selama imunisasi.

Teknik penyuntikan kepada anak juga mesti dipahami oleh tenaga kesehatan. Saat melakukan penyuntikan, anak disarankan untuk duduk di atas pangkuan orangtua. Hal ini dilakukan agar anak merasa nyaman selama vaksinasi. Kemudian tenaga kesehatan memberikan sentuhan khusus dengan mengelus kulit atau memberikan tekanan di dekat tempat suntikan sebelum dan selama injeksi. Kemudian menyuntikkan vaksin yang paling tidak menyakitkan terlebih dahulu ketika dua vaksin diberikan berurutan. Misalnya, pada usia empat bulan, urutan pemberian vaksin adalah OPV-IPV-DPT. Setelah itu, melakukan injeksi intramuskular cepat tanpa aspirasi. Orangtua juga diharapkan menyusui bayi selama dan setelah vaksinasi, atau memberikan beberapa rasa manis minuman dan menggunakan teknik mengalihkan perhatian bayi.

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satria dalam acara Pekan Imunisasi Dunia 2023, di Gedung Kemenkes RI, Senin (27/3/2023) mengatakan sudah banyak penelitian yang mengatakan imunisasi ganda bermanfaat dan tidak menyebabkan masalah bagi anak. Reaksi lokal pasca suntik vaksinasi ganda ataupun tidak, hasilnya tidak jauh berbeda.

Prof Hindra menyatakan KIPI adalah suatu reaksi yang ditimbulkan pasca melakukan vaksinasi. KIPI terbagi menjadi dua, tingkat serius dan non serius. Menariknya, hingga saat ini, berdasarkan angka KIPI Imunisasi Ganda di Indonesia sejak 2016 – 2022 didominasi oleh KIPI non serius. Dengan begitu, vaksinasi ganda dianggap aman bagi anak dan tidak menimbulkan permasalahan kesehatan lainnya.

Suntik imunisasi ganda memiliki manfaat lain bagi anak. Rasa nyeri atau tidak nyaman akan dirasakan anak dalam kurun waktu singkat saja. Selain itu juga menghindari “lupa” atau keterlambatan pada suntikan berikutnya, serta menghindari rasa traumatik pada anak. Apabila sering bolak-balik ke Posyandu tentu anak akan mudah teringat dengan rasa sakit disuntik. Dengan begitu trauma pada anak pun terjadi.

Agaknya, agar anak Dewi dan Ayu tidak lagi mengalami sakit yang berkepanjangan, Dewi dan Ayu mesti membawa anaknya ke Posyandu terdekat. Memberikan suntikan ganda agar anak tervaksinasi dengan baik. Apabila imunisasi anak mereka tercukupi dengan baik, setelah dewasa nanti, anak Dewi dan Ayu akan hidup sehat. Mendapatkan kemudahan dalam bekerja, mencari pekerjaan, serta dapat bepergian ke luar negeri tanpa harus terkendala selama perjalanan.

Kesuskesan suntikan imunisasi ganda tidak saja perlu dukungan dari orangtua. Akan tetapi dibutuhkan dukungan lebih dari berbagai pihak. Dukungan paling berpengaruh yakni melalui media komunikasi. Apalagi sesuai data Strategi Komunikasi Imunisasi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, masyarakat Indonesia pada umumnya, sebanyak 196,7 juta orang atau 73,7 persen populasi telah menggunakan internet untuk berselancar di dunia maya. Seluruh pengguna internet itu, pada umumnya lebih banyak mendapatkan informasi tentang imunisasi melalui media sosial dengan persentase sebesar 57,5 persen. Paling banyak, masyarakat memperoleh informasi imunisasi melalui pesan whatsapp, yakni sebesar 83,17 persen.