HUT Hutama Karya Ke-62 Takkan Lelah Berkarya dan Berkontribusi Untuk Indonesia

Kedepan, program MF akan kembali dilanjutkan dengan kolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya. “Rencananya program MF selanjutnya akan dilakukan oleh HKA bersama Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan pengembangan dan komersialisasi produk untuk kebutuhan pemeliharaan hotmix, Asphalt Self-Healing” tutup Martin Nababan, Direktur Teknik dan Operasi HKA.

Seperti diketahui sebelumnya, saat ini HKA telah fokus melakukan transformasi bisnis di bidang jasa layanan operasi dan pemeliharaan ruas tol Hutama Karya. Dengan program kerjasama dengan perguruan tinggi yang dilakukan ini diharapkan dapat menyokong bisnis HKA dalam upaya pemenuhan pemeliharaan jalan dan infrastruktur lainnya pada ruas tol.

Ini baru satu produk terbaru yang berhasil dipersembahkan HK Group. Tentu masih banyak lagi produk yang telah dihasilkan, karena kegiatan usaha HK Group mencakup bidang Investasi, Properti & Realti, Industri & EPC, serta Infrastruktur. Hasilnya berupa jalan tol, operasi dan pemeliharaan jalan tol, jasa konstruksi dan EPC, pengembangan properti, dan manufaktur.

Produk yang sudah berhasil dan dalam proses perampungan antaranya, trans Sumatera, PLTU Suralaya, Bendungan Jati Gede, Jembatan Pulau Balang, Gedung DPR, HAKA Hotel Semarang, HK Tower Jakarta, Kubikahomy, Citadines Rasuna Jakarta, Apartemen The Emviro Cikarang, H.Mansion Pejaten, The H Tower, dan H Residence Amathyst Kemayoran, H.City Sawangan, dan lainnya.

HK Group juga kian progresif dalam upaya penyelesaian tahap 1, jalan tol trans Sumatera untuk segera membuka simpul ekonomi Sumatera. Selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) HK Group terus mendorong pengembangan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 1. Hal ini sejalan dengan concern pemerintah untuk mengakselerasi infrastruktur di Sumatra.

Direktur Operasi III Koentjoro mengatakan, dalam waktu dekat perusahaan akan merampungkan sejumlah ruas tol tahap 1 seperti Ruas Simpang Indralaya – Muara Enim seksi Simpang Indralaya – Prabumulih, Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 5 (Blang Bintang – Kuto Baro) dan Seksi 6 (Kuto Baro – Simpang Baitussalam).

Pembangunan Jalan Tol Indralaya – Prabumulih sejauh 64,5 km, mulai dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya yaitu PT HK Infrastruktur (HKI) sejak Juli 2019. Ruas tol ini dilengkapi sejumlah struktur dan fasilitas pendukung diantaranya 8 overpass, 18 jembatan, 10 box underpass, 2 simpang susun, 1 rest area dan 1 gerbang tol.

Sementara itu, kecepatan rencana pada Jalan Tol Indralaya – Prabumulih yakni 100 km/jam, sehingga dapat menjadi alternatif jalur logistik dari hasil perkebunan karet dan sawit asal daerah sekitar dan juga mempersingkat waktu tempuh masyarakat.

Sebagai informasi, sesuai arahan pemerintah, untuk pengerjaan ruas feeder diantaranya Jalan Tol Muara Enim – Lahat – Lubuk Linggau sepanjang 111,85 km pembangunan infrastrukturnya akan dilanjutkan pada tahap 4, sesuai PERPRES No. 131 Tahun 2022.

“Saat ini pengerjaan tol Simpang Indralaya – Prabumulih sudah mencapai 90,38%, Sigli – Banda Aceh Seksi 5 mencapai 97,97% dan Seksi 6 sudah mencapai 85,05% Sementara progres pembebasan lahan dari ketiga ruas ini rata-rata sudah mencapai lebih dari 97%, sehingga diperkirakan bisa selesai tepat waktu,” ujar Koentjoro.

Menurut Koentjoro, apabila pengerjaan konstruksi dan proses pembebasan lahan tidak ada hambatan, ketiga ruas tol ini diharapkan dapat dibuka secara fungsional pada saat Mudik Lebaran Tahun 2023 mendatang.